Refleksikan Kondisi Pandemi COVID-19, Nidji Hadirkan Single 'Abu-Abu'
Jumat, 24 Juli 2020 -
ABU-ABU terletak di antara kontrasnya hitam dan putih yang kerap melambangkan dan ketidak pastian. Sejak akhir paruh pertama di tahun 2020 hampir seluruh aktivitas di dunia tak berjalan seperti biasanya.
Karena itulah Nidji yang beranggotakan Ariel, Ubay, Rama, Andro, Adri dan Randy memilih untuk tetap produktif dan melahirkan sebuah karya baru yang akan hadir di berbagai layanan musik digital pada 24 Juli 2020.
Baca juga:
Keren, Lagu Ardhito Pramono Diputar di Radio Amerika Serikat
Lagu Abu-Abu merefleksikan kondisi saat ini, yaitu banyak pihak-pihak yang merasakan keresahan di masa pandemi. Salah satunya karena berita di media sosial yang tidak jelas. Kali ini single terbaru Nidji tersebut ditulis oleh Randy.
Randy menulis lagu tersebut pada awal 2020. Kala itu ia sedang bermain piano sambil ditemani anak ke-2 nya, Sakha. Ia mengaku Sakha membantunya untuk mencari tema lagu untuk ditulis. "Sekejap Sakha menjawab “Abu-Abu!” dan setelah itu berbagai tema luas tentang abu-abu berdatangan di kepala yang ternyata kemudian sangat relevan dengan kondisi sekarang," ujar Randy.
Untuk aransemennya lagu ini diproduseri Ariel dan Heston sebagai co-produser. Musik pada lagu Abu-Abu seakan membawa pendengar untuk mengikuti ritme yang tidak terburu-buru. Tak hanya itu, lagu tersebut juga diwarnai dengan intonasi musik serta nyanyian yang naik menuju klimaks.
Penyempurnaan lagu 'Abu-Abu' yang bertepatan pada bulan Ramadan 2020 membawa makna tambahan bahwa di masa seperti ini bisa menjadi momen kontemplasi dari rutinitas kehidupan yang kita jalani sebelumnya.
Baca juga:
Denada dan Dokter Vito Tebar Semangat lewat Lagu 'Tambah Cinta'
Kontemplasi bersama lagu Abu-Abu membuat kita kian tersadar selama ini makhluk yang paling menyeramkan untuk alam semesta ialah manusia. "Fitnah, perang saudara, rasisme, pembuat konten tidak jelas, semakin jelas, Segala pertanda akhir zaman semakin diperlihatkan," ucap Randy.

Nidji juga menekankan lewat Abu-Abu bisa menggambarkan bagaimana banyak hal di dunia tidak dibatasi oleh hitam putih. Selain itu, Abu-Abu juga menjadi potret kefrustasian seseorang terhadap pudarnya garis tebal antara dua hal yang berbeda, tapi lama-lama buram menjadi satu.
"Lagu ini saya buat di kanvas seperti lukisan realism tahun 2020, Sebagai manusia, secara naluri, kita akan terus mencari jawaban penyelesaian atas sesuatu yang kita tidak akan pernah tahu," tukas Randy. (ryn)
Baca juga:
Lagu 'How You Like That' Milik Blackpink Catatkan Rekor Baru