Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 380 Triliun hingga 30 Ribu Benda Bersejarah

Sabtu, 27 September 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - PRESIDEN Prabowo Subianto membawa ‘oleh-oleh’ setelah merampungkan rangkaian kunjungan luar negeri. Lawatan panjang Prabowo ke luar negeri kali ini utamanya untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Prabowo memulai lawatan sejak 19 September 2025. "Dalam enam hari ini, beliau mengunjungi empat negara," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya, Sabtu (27/9).

Jepang menjadi negara pertama yang didatangi secara singkat oleh Presiden Prabowo. Di sana, Presiden mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Menurut Teddy, berdasarkan laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dari ajang lima tahunan tersebut telah tercatat komitmen investasi sebesar USD 23,8 miliar atau sekitar Rp 380 triliun. "Itu investasi yang sangat besar," ujar Teddy.

Di Amerika Serikat, Presiden Prabowo mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam Sidang Umum PBB, setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidato yang disampaikan Presiden Prabowo di hadapan 193 negara anggota PBB tersebut banyak mendapatkan apresiasi dan kekaguman dari para pemimpin dunia. "Banyak yang menelepon beliau langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas pidato Bapak Presiden," tuturnya.

Baca juga:

Begini Hasil Lawatan 4 Negara Presiden Prabowo, Hasilkan Berbagai Kesepakatan



Prabowo juga sempat bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino berbicara pengembangan sepak bola di Indonesia, termasuk keyakinan Tim Garuda bisa menembus Piala Dunia 2026.

Kunjungan Prabowo berlanjut ke Kanada yang menghasilkan capaian strategis. Prabowo diterima secara langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon, serta bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney. Dalam kesempatan itu, Indonesia dan Kanada resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).

Intinya ialah 90,5 persen tarif barang-barang produk-produk Indonesia akan dihapus Kanada. "Itu tentunya mendampak positif, sangat positif bagi perdagangan impor Indonesia," ujar Seskab Teddy.

Dari Kanada, Presiden Prabowo kemudian menuju Belanda, momen kunjungan ini istimewa, karena Presiden tidak hanya diterima Raja Willem-Alexander sebagai Kepala Negara Belanda, tetapi juga Ratu Maxima di Istana Huis ten Bosch, Belanda.

Pertemuan resmi tersebut menandai penguatan hubungan bilateral kedua negara, termasuk kesepakatan Belanda mengembalikan sekitar 30 ribu benda dan artefak bersejarah Jawa serta fosil dan dokumen milik Indonesia.(knu)

Baca juga:

Jarang Terjadi! Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Máxima Bersama Sambut Presiden Prabowo di Istana Huis ten Bosch



Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan