Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 380 Triliun hingga 30 Ribu Benda Bersejarah


Presiden RI Prabowo Subianto mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Belanda dan bertolak meninggalkan Amsterdam dari Bandar Udara Internasional Schipol, Amsterdam, Jumat (26/9/2025). (ANTARA/HO-Biro
MERAHPUTIH.COM - PRESIDEN Prabowo Subianto membawa ‘oleh-oleh’ setelah merampungkan rangkaian kunjungan luar negeri. Lawatan panjang Prabowo ke luar negeri kali ini utamanya untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Prabowo memulai lawatan sejak 19 September 2025. "Dalam enam hari ini, beliau mengunjungi empat negara," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya, Sabtu (27/9).
Jepang menjadi negara pertama yang didatangi secara singkat oleh Presiden Prabowo. Di sana, Presiden mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Menurut Teddy, berdasarkan laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dari ajang lima tahunan tersebut telah tercatat komitmen investasi sebesar USD 23,8 miliar atau sekitar Rp 380 triliun. "Itu investasi yang sangat besar," ujar Teddy.
Di Amerika Serikat, Presiden Prabowo mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam Sidang Umum PBB, setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidato yang disampaikan Presiden Prabowo di hadapan 193 negara anggota PBB tersebut banyak mendapatkan apresiasi dan kekaguman dari para pemimpin dunia. "Banyak yang menelepon beliau langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas pidato Bapak Presiden," tuturnya.
Baca juga:
Begini Hasil Lawatan 4 Negara Presiden Prabowo, Hasilkan Berbagai Kesepakatan
Prabowo juga sempat bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino berbicara pengembangan sepak bola di Indonesia, termasuk keyakinan Tim Garuda bisa menembus Piala Dunia 2026.
Kunjungan Prabowo berlanjut ke Kanada yang menghasilkan capaian strategis. Prabowo diterima secara langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon, serta bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney. Dalam kesempatan itu, Indonesia dan Kanada resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
Intinya ialah 90,5 persen tarif barang-barang produk-produk Indonesia akan dihapus Kanada. "Itu tentunya mendampak positif, sangat positif bagi perdagangan impor Indonesia," ujar Seskab Teddy.
Dari Kanada, Presiden Prabowo kemudian menuju Belanda, momen kunjungan ini istimewa, karena Presiden tidak hanya diterima Raja Willem-Alexander sebagai Kepala Negara Belanda, tetapi juga Ratu Maxima di Istana Huis ten Bosch, Belanda.
Pertemuan resmi tersebut menandai penguatan hubungan bilateral kedua negara, termasuk kesepakatan Belanda mengembalikan sekitar 30 ribu benda dan artefak bersejarah Jawa serta fosil dan dokumen milik Indonesia.(knu)
Baca juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 380 Triliun hingga 30 Ribu Benda Bersejarah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Serang Pengakuan Negara Palestina di Forum PBB, Disambut Sorakan dan Aksi Walk Out

Jokowi Apresiasi Pidato Prabowo Apresiasi Forum PBB, Disebut Tegas dan Berani Bela Kemerdekaan Palestina

Presiden Prabowo Berpidato di PBB, Komisi I DPR Sebut Kemerdekaan Palestina Harus segera Terwujud

Prabowo Subianto dan Raja Belanda Lakukan Pertemuan Bilateral Berbalut Seremonial Mewah, Mempererat Ikatan Sejarah dan Masa Depan

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

[HOAKS atau FAKTA]: Negara dalam Keadaan Darurat, Anies Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden RI
![[HOAKS atau FAKTA]: Negara dalam Keadaan Darurat, Anies Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden RI](https://img.merahputih.com/media/21/fe/9c/21fe9ca3fc8dac539b87dea90d8d4226_182x135.png)
Prabowo Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan ke Belanda Setelah Dari Kanada

Indonesia dan Kanada Sepakati CEPA, Pererat Hubungan Ekonomi hingga Pertahanan

Pidato Prabowo Dinilai Jadi 'Kutukan' Bagi Diplomasi Berliku dan Pintu Gerbang Penentu Arah Percakapan Global
