Puan: Ideologi Pancasila dan Islam Seperti Dipertentangkan

Kamis, 05 September 2019 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, belakangan ini ada upaya untuk mempertentangkan antara ideologi Pancasila dengan keislaman.

"Kecenderungan (perilaku intoleran) telah berkembang menjadi ancaman serius bagi eksistensi persatuan Indonesia, akhir-akhir ini juga Pancasila dan keislaman seperti dipertentangkan," ujar Puan di Jakarta, Kamis (5/9).

Baca Juga:

Bung Karno, Kota Ende dan 'Penemuan' Pancasila

Puan melanjutkan, ideologi Pancasila dan keislaman sejatinya memiliki keterkaitan satu sama lain, di mana di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. (ANTARA/Dewa Wiguna/aa)
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. (ANTARA/Dewa Wiguna/aa)

Menurut dia, Pancasila dan keislaman dapat diibaratkan sebagai dua rel kereta api, yang jika keduanya berdampingan dengan kokoh akan mengantarkan Indonesia menuju tatanan masyarakat yang adil dan makmur.

Untuk meredam upaya tersebut, kata dia, diperlukan langkah konkrit, yang salah satunya dapat ditempuh dengan mengambil jalur kebudayaan.

Puan mengatakan saat ini diperlukan penguatan terhadap interaksi antar budaya di Indonesia untuk menghapus eksklusivisme dan berbagai prasangka antar kelompok.

"Budaya interaksi itu haruslah inklusif melibatkan warga bangsa dari berbagai etnis agama dan budaya. Dengan itu akan terbangun manusia Indonesia yang inklusif dan berpandangan terbuka," kata Puan dikutip dari Antara.

Baca Juga:

Perkuat Ideologi Pancasila Strategi Tangkal Paham Radikalisme di Kampus

Dia melanjutkan dengan membangun budaya inklusif dan terbuka maka akan terbentuk pola kepribadian nasional, yakni gotong-royong.

Menurut Puan semangat gotong-royong royong saat ini sangat diperlukan guna memperkuat rasa cinta Tanah Air, dan kesadaran bahwa Indonesia dipersatukan oleh Pancasila.

"Dengan memiliki rasa cinta kepada Tanah Air yang kuat, maka kita akan bersatu dalam menjaga, mempertahankan geopolitik nasional dan kepentingan nasional Indonesia di segala bidang, religi, ekonomi, sosial, politik, dan budaya," ucap Puan. (*)

Baca Juga:

Makna Hari Lahir Pancasila di Mata Hasto Kristiyanto

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan