Prostitusi "Online", Imbas Modernisme?
Selasa, 14 April 2015 -
MerahPutih Kriminal - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Erlangga Masdiana menilai fenomena merebaknya prostitusi melalui dunia maya dan jejaring sosial adalah imbas dari kehidupan modern yang terjadi di berbagai kota-kota besar, seperti di Jakarta. (Baca: Sebelum Tewas, Janda Bohay Mpih Mengenakan Gaun Pengantin)
Menurut Erlangga, budaya modernisme yang kini berkembang luas di tengah masyarakat berimbas pada perubahan kehidupan nyata di kota-kota besar. Perubahan gaya hidup juga terjadi di lapisan masyarakat kelas bawah, semisal penggunaan jejaring sosial yang sudah sangat familiar (mudah dikenali) oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. "Saya kira itu salah satu faktornya," kata Erlangga saat dihubungi Merahputih.com, Selasa (14/4).
Bekas kandidat Calon Wali Kota Tangerang, Banten, ini menambahkan, media massa dan jejaring sosial memiliki peran penting dalam menyebarkan gaya hidup modernisme barat yang identik dengan kehidupan hedonis, termasuk di dalamnya fenomena prostitusi daring (online). Chatting online mengajak kencan menjadi hall lumrah kini.
Namun demikian, sebagain masyarakat Indonesia tidak mudah terpengaruh dengan gaya hidup ala barat tersebut. Mereka pandai dalam memilih dan memilah informasi yang disampaikan. "Itulah yang disebut dengan modernity," sambung Erlangga.
Sementara itu saat ditanya terkait tewasnya janda bohay beranak satu Deudeh Alfisahrin yang akrab disapa Mpih, Erlangga menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut. (Baca: Saat Tewas, Tubuh Janda Bohay Terbungkus Bed Cover)
Faktor pertama adalah masalah personal. Faktor kedua adalah soal hubungan komersil. Ihwal faktor personal, dia menjelaskan, biasanya aksi kejahatan dipicu dari korban. Pelaku umumnya melakukan tindak kejahatan lantaran kesal dengan ulah korban atau korban mengancam akan membeberkan keburukan milik pelaku.
Kemudian faktor kedua, soal hubungan komersil, adalah hubungan yang dilandasi dan kental dengan motif materi. "Sepertinya saya condong ke arah kedua. Tapi kita masih tunggu hasil penyelidikan dan keterangan resmi polisi," tandasnya. (bhd)