Profil Singkat Panglima TNI Terpilih Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

Rabu, 01 Juli 2015 - Bahaudin Marcopolo

MerahPutih Nasional - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo terpilih secara aklamasi oleh Komisi I DPR RI menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko.

Dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and propers test) yang berlangsung pada Rabu (1/7), Komisi I sepakat memilih alumnus Akabri tahun 1982 menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan memasuki purna tugas pada tanggal 1 Agustus 2015.

"Komisi I DPR memutuskan menyetujui Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI," kata ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melanjutkan Jenderal Gatot terpilih aklamasi karena sudah memenuhi syarat, baik syarat kelengkapan administrasi ataupun program-program yang akan dicanangkan olehnya.

Setelah disetujui oleh Komisi I DPR RI, keterpilihan Jenderal Gatot Nurmantyo kemudian akan dibawa ke dalam rapat paripurna. Kemudian pada tanggal 1 Agustus 2015 Presiden Joko Widodo akan melantik Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko.

Informasi yang dihimpun redaksi, Jenderal Gatot Nurmantyo adalah lulusan akabri tahun 1982. Ia lahir di Tegal, Jawa Tengah pada tanggal 13 Maret 1960. Gatot sendiri adalah perwira TNI dari kesatuan infanteri alias korps baret hijau.

Sejumlah jabatan strategis pernah diemban olehnya mulai Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakencana pada tahun 2006-2007, kemudian Kasdivif 2 Kostrad tahun 2007-2008, Gubernur Akmil tahun 2009-2010.

Ia juga pernah menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya tahun 2010-2011 kemudian Dankodiklat TNI tahun 2011-2013 selanjutnya Pangkostad tahun 2013-2014.

Kemudian pda tanggal 25 Juli 2014 ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Budiman. Karir Gatot dalam dunia militer terus menanjak ketika Presiden Joko Widodo menunjuk dirinya sebagai calon tunggal Panglima TNI pada tanggal 9 Juni 2015.

Penunjukan Gatot sebagai calon tunggal TNI pada mulanya mendapat reaksi keras, mulai dari analis militer dan juga purnawirawan TNI Angkatan Udara. Salim Said analis militer meminta Presiden Joko Widodo menunjuk Panglima TNI dari matra TNI AU.

Bekas KSAU Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim juga mencerca keputusan Presiden Joko Widodo. Jenderal bintang 4 tersebut terlihat begitu kecewa saat Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon tunggal Panglima TNI. Sebab penunjukkan Gatot sebagai Panglima TNI dinilai keluar dari tradisi giliran matra di tubuh TNI. (bhd)

BACA JUGA: 

DPR Bulat Dukung Jenderal Gatot Jadi Panglima TNI 

TNI AU Bantah Jumlah Korban Capai 142 Orang 

Calon Tunggal Panglima: Perebutan Wilayah Ancam Indonesia 

Jenderal Gatot Andalkan Google di Fit and Proper Test 

TB Hasanudin: PR Panglima TNI Masih Banyak

 

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan