PPKM Efektif, Surabaya Masuki Zona Kuning
Selasa, 02 Februari 2021 -
Merahputih.com - Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengklaim penerapan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya efektif menekan penyebaran COVID-19. Sebelum diterapkan PPKM, Surabaya masih berstatus Zona Oranye.
“Pas kemarin ketemu Pak Wamenkes (Wakil Menteri Kesehatan), Surabaya sudah disebut zona kuning artinya untuk Surabaya (Penerapan PPKM) itu efektif,” tutur Whisnu usai melakukan Peninjauan Lapangan di Gor Thor, Selasa (2/2).
Hal itu tentu bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menilai PPKM 11-25 Januari tidak efektif. Sebab, tak ada hasil penurunan mobilitas dan kegiatan masyarakat.
Meski begitu, Wisnu tetap menghimbau adanya pengetatan pada poin-poin tertertu. Diantaranya akan dibuka posko-posko pengawasan di Pasar-pasar tradisional untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan (Prokes). Pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk pengawasan tersebut.
"Sebab disitu salah satu titik yang krusial,” tegasnya.

Di sisi lain, penambahan jumlah angka terkonfirmasi di Surabaya juga menurun. Yakni berada di bawah 80 orang dalam satu hari. Untuk itu, pihaknya berupaya terus menekan angka kematian akibat COVID-19 di Surabaya dengan cara mengajak warga penyintas COVID-19 mendonorkan plasma convalescent.
Dalam waktu dekat, Pemkot Surabaya juga segara meresmikan Gerakan ‘Arek Suroboyo Rame-Rame, Wani Donor Plasma Convalescent’.
Baca Juga
Lahan Makam Jenazah COVID-19 Penuh, BPIP Minta Warga Taat Prokes
Merujuk data dari PMI Kota Surabaya yang diketahui, Plasma Convalescent yang didonorkan mencapai 4000 bag di Surabaya. Laporan PMI Surabaya, stok Plasma Convalescent Surabaya tertinggi di Indonesia yakni 4000 bag. Sementara di DKI Jakarta hanya 2500 bag.
"Saya berharap arek-arek Suroboyo yang penyintas wani (berani) donor Plasma Convalescent untuk menekan angka kematian," pungkas Whisnu. (Andika/Jawa Timur)