Poppy Dharsono Nilai Nawacita tidak Tepat
Minggu, 15 November 2015 -
MerahPutih Peristiwa - Poppy Dharsono mengutarakan bahwa Nawacita yang digaungkan saat ini tidaklah tepat. Menurutnya, Nawacita tanpa kekuatan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sama saja bohong.
"Kalau kita tidak mengembalikan UUD 45, kita tidak seperti apa yang dicetuskan founding father kita, Sukarno. Itu bohong sekali," papar mantan anggota DPD RI periode 2009-2014 ini kepada Merahputih.com di sela-sela Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2015 di kawasan wisata Borobudur, Magelang, Sabtu (14/11).
Poppy Dharsono menjelaskan, jika ingin Nawacita dan revolusi mental dijalankan, maka UUD harus dibenahi lebih dahulu. UUD perlu dibenahi agar tidak liberal.
"Nawacita itu benar? Revolusi mental itu benar? Kalau masih dengan undang-undang yang liberal, itu nonsense. Bullshit," ketus Poppy Dharsono.
Perempuan kelahiran Garut, Jawa Barat, ini memaparkan, selain UUD 45, pemerintah wajib meluruskan ihwal siapa yang layak memimpin bangsa.
"Misalnya sekarang, presiden boleh WNA, asal lahir di Indonesia. Ini berbahaya sekali. Berarti keturunan Belanda yang lahir di sini bisa jadi Presiden. Atau siapa pun, yang imigran. Di Jepang saja, kalau kita tidak memiliki darah Jepang tidak bisa memimpin di sana. Di India, misalnya lagi, Sonia Gandhi, anak dari pendiri India, tidak bisa jadi orang penting di India, karena dia orang Itali," kata perancang busana senior tersebut. (fre)
BACA JUGA: