Polri Diminta Waspadai Kelompok Pemecah Belah saat Pilkada 2024
Jumat, 13 September 2024 -
MerahPutih.com - Ancaman ujaran kebencian dan hoaks berpotensi menggangu jalannya Pilkada serentak 2024.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menilai Pilkada kali ini akan memiliki dinamika yang mirip Pemilu Presiden. Khususnya di ranah digital seperti media sosial yang menjadi salah satu arena utama pertarungan ide.
"Polri harus memastikan tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat," ungkap Sahroni kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/9).
Baca juga:
Polri Buka Strateginya Cegah Konflik saat Pilkada 2024
Legislator Partai NasDem ini juga menekankan pentingnya pemantauan terhadap konten-konten ujaran kebencian dan fitnah di media sosial.
Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang sengaja menggiring opini publik dengan informasi yang menyesatkan.
Sahroni menegaskan bahwa peran Polri sangat penting dalam memastikan kondusivitas keamanan, khususnya dengan memantau dan menindak tegas penyebaran hoaks yang berpotensi memecah belah masyarakat
"Saya yakin polisi bisa 100 persen menjaga kondusivitas keamanan sepanjang Pilkada," ujar Sahroni yang juga Bendahara Umum Partai Nasdem ini.
Baca juga:
KPU Susun Jadwal Pilkada Ulang Jika Kotak Kosong Menang
Sahroni menambahkan bahwa saat ini banyak pihak yang mampu memanipulasi fakta melalui media sosial, sehingga Polri perlu bertindak tegas dalam menangani kasus-kasus yang memenuhi unsur pidana.
Ia menekankan bahwa ketegasan diperlukan untuk memberikan efek jera kepada para pelaku penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
Baca juga:
Bawaslu Ungkap Banyak Ujaran Kebencian Pilkada 2024 Ditemukan di Facebook
Sahroni berharap Polri bijak dalam menangani aduan-aduan yang muncul selama Pilkada. Ia menyadari bahwa ada kemungkinan munculnya aduan yang bersifat politis, sehingga kepolisian harus cermat dalam menindaklanjuti setiap laporan. (Knu)