Polisi Kerap Salah Tangani Kasus Intoleransi

Senin, 01 Februari 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta memperbaiki internal Kepolisian agar tak salah ketika menangani kasus intoleransi.

"Karena dalam beberapa kasus yang sesungguhnya itu paling bermasalah adalah keberpihakan. Jadi, 'standing position' aparat pada banyak kasus sering tidak pada tempatnya," ujar Peneliti Setara Institute Halili Hasan di Jakarta, Minggu (31/2).

Baca Juga:

Panglima TNI dan Kapolri Sidak Ketertiban Warga Gunakan Masker di Pasar Tanah Abang

Ia mencontohkan kasus intoleransi di Tanjung Balai, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Kepolisian justru ikut-ikutan menyegel tempat ibadah, padahal seharusnya mereka memberikan perlindungan dengan memegang prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

"Sehingga mereka ketika mendapati kelompok intoleran itu persekusi, kelompok minoritas yang menjadi korban harusnya kan negara berpihak melindungi mereka," ujar Halili.

Ia mengatakan Kepolisian juga kerap salah memproses hukum dalam kasus intoleransi. Kepolisian bukannya menindak penyerangan terhadap kelompok minoritas, melainkan memproses pimpinan kelompok minoritas tersebut.

Kasus tersebut, kata dia, terjadi di Sampang, Jawa Timur. Misalnya, kelompok Syiah di Sampang mendapat penyerangan dari kelompok minoritas, mulai dari perusakan rumah ibadah hingga menewaskan anggota tersebut.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti (kanan) saat menerima kunjungan silaturahmi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (29/1/2021). (Foto: Humas Polri)
Caption

"Tetapi Haji Muluk (pemimpim kelompok Syiah di Sampang) dibawa ke pengadilan dengan pasal penodaan agama. Ini kan problematik ketika misalnya minoritas jadi korban persekusi kelompok intoleran, aparat berkecenderungan untuk melakukan semacam reviktimisasi," kata Halili.

Ia optimistis Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat membawa harapan yang lebih baik untuk penegakan hukum terhadap kelompok intoleran. Polri diminta tak ragu menindak kelompok-kelompok intoleran yang menyerang minoritas.

"Tetapi kita juga harus ingatkan di tengah optimisme itu agar yang bersangkutan tidak melampaui kewenangan," ujarnya. (Knu)

Baca Juga:

TNI Senantiasa Dukung Penegakan Hukum Oleh Polri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan