Polisi Kerap Salah Tangani Kasus Intoleransi
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kiri) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar di kediaman KH Miftachul, di Jakarta Timur, Minggu (31/1/2021). (Foto: Humas Polri
MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta memperbaiki internal Kepolisian agar tak salah ketika menangani kasus intoleransi.
"Karena dalam beberapa kasus yang sesungguhnya itu paling bermasalah adalah keberpihakan. Jadi, 'standing position' aparat pada banyak kasus sering tidak pada tempatnya," ujar Peneliti Setara Institute Halili Hasan di Jakarta, Minggu (31/2).
Baca Juga:
Panglima TNI dan Kapolri Sidak Ketertiban Warga Gunakan Masker di Pasar Tanah Abang
Ia mencontohkan kasus intoleransi di Tanjung Balai, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Kepolisian justru ikut-ikutan menyegel tempat ibadah, padahal seharusnya mereka memberikan perlindungan dengan memegang prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
"Sehingga mereka ketika mendapati kelompok intoleran itu persekusi, kelompok minoritas yang menjadi korban harusnya kan negara berpihak melindungi mereka," ujar Halili.
Ia mengatakan Kepolisian juga kerap salah memproses hukum dalam kasus intoleransi. Kepolisian bukannya menindak penyerangan terhadap kelompok minoritas, melainkan memproses pimpinan kelompok minoritas tersebut.
Kasus tersebut, kata dia, terjadi di Sampang, Jawa Timur. Misalnya, kelompok Syiah di Sampang mendapat penyerangan dari kelompok minoritas, mulai dari perusakan rumah ibadah hingga menewaskan anggota tersebut.
"Tetapi Haji Muluk (pemimpim kelompok Syiah di Sampang) dibawa ke pengadilan dengan pasal penodaan agama. Ini kan problematik ketika misalnya minoritas jadi korban persekusi kelompok intoleran, aparat berkecenderungan untuk melakukan semacam reviktimisasi," kata Halili.
Ia optimistis Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat membawa harapan yang lebih baik untuk penegakan hukum terhadap kelompok intoleran. Polri diminta tak ragu menindak kelompok-kelompok intoleran yang menyerang minoritas.
"Tetapi kita juga harus ingatkan di tengah optimisme itu agar yang bersangkutan tidak melampaui kewenangan," ujarnya. (Knu)
Baca Juga:
TNI Senantiasa Dukung Penegakan Hukum Oleh Polri
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Polisi Selidiki Dugaan Siswa Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta Utara Terpapar Paham Radikal
Meredam Isu Liar Pergantian Kapolri, Legislator Hingga Wamen Setneg Buka Suara Terkait Jabatan Jenderal Listyo Sigit
Prabowo Disebut-Sebut Ajukan 2 Komjen untuk Gantikan Posisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit, DPR: Kami belum Terima Suratnya
Dilantik Jadi Wakapolri, Komjen Dedi Prasetyo Komit Dukung Penuh Kapolri Sukseskan Misi Prabowo
Menag Janji Laporan Kasus Intoleransi Segera Ditangani Kurang dari 24 Jam
Natalius Pigai Siapkan UU Baru Pasca Insiden Perusakan Rumah Ibadah Kristen di Padang
Pembubaran Rumah Doa di Padang, SETARA Desak Pemerintah Prabowo Berhenti Bersikap Diam
PSI Kecam Aksi Pembubaran Retreat Pelajar Kristen, Pelaku Harus Dihukum untuk Beri Efek Jera
Lirik Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Viral, Kapolri: Dalam Menerima Kritik, Kami Harus Legawa
Raker Perdana Kapolri Listyo Sigit Prabowo dengan Komisi III DPR