Polda Metro Jaya Antisipasi Ancaman Terorisme saat Pilkada 2024
Selasa, 13 Agustus 2024 -
MerahPutih.com -Ancaman terorisme bisa terjadi saat pelaksanaan Pilkada 2024. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto pun mengakui hal ini.
"Kejahatan terorisme menjadi perhatian serius. Sebab pada penyelenggaraan Pemilukada tahun 2019 terdapat enam aksi serangan teror di berbagai wilayah di Indonesia," kata Karyoto di Cikeas, Bogor, Selasa (13/8).
Karyoto mengingatkan kepada jajarannya agar aksi teror tersebut tidak terulang pada Pilkada 2024 mendatang.
"Hal ini tidak boleh terjadi pada Pemilukada 2024 di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Sehingga kita bisa memastikan tidak ada kejadian teror sekecil apa pun pada Pemilukada 2024," ujarnya.
Karyoto mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror terkait pencegahan anti terorisme pada penyelenggaraan Pilkada.
Baca juga:
Jelang Pilgub Jakarta, Polda Metro Tingkatkan Cooling System di Level Akar Rumput
"Kami koordinasi dengan Densus wilayah hukum Jakarta, informasi-informasi itu sebagai warning itu selalu diberikan,” ungkap Karyoto.
Polda Metro Jaya memang melakukan Operasi Mantap Praja dalam rangka pengamanan Pilkada serentak 2024. Sebanyak 88.365 personel gabungan diterjunkan untuk melakukan pengamanan. Nantinya mereka disebar di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Pada Selasa (6/8), Densus 88 diketahui menangkap dua tersangka terduga teroris yang berinisial RJ dan AM di Jakarta Barat. Keduanya merupakan pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS yang aktif di grup-grup media sosial dan laman yang berisi propaganda kelompok tersebut.
Dalam penyelidikan diketahui bahwa RJ dan AM telah merakit bahan peledak. Namun, tujuan dari dirakitnya peledak tersebut saat ini masih didalami oleh penyidik.
Baca juga:
2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jakbar Sudah Siapkan Bahan Peledak
Sebelumnya, pada 31 Juli 2024, Densus 88 juga menangkap seorang tersangka terorisme berinisial HOK (19) di Batu, Malang, Jawa Timur. Ia merupakan simpatisan Daulah Islamiyah. Dalam pemeriksaan diketahui bahwa tersangka berencana melakukan bom bunuh diri dengan sasaran rumah ibadah. (Knu)