Play-Doh Ajak Orangtua Cari Mainan yang Tepat untuk Asah Imajinasi Anak
Minggu, 03 Desember 2023 -
MASA kanak-kanak adalah masa berimajinasi seluas-luasnya. Imajinasi termasuk tahap awal yang menentukan untuk tumbuh kembang anak. Cara paling mudah untuk mengasah imajinasi anak-anak adalah dengan bermain.
Menurut dokter Reisa Broto Asmoro, bermain adalah tahapan bagi anak untuk belajar dan mengasah imajinasi mereka.
"Penting sekali untuk mengasah imajinasi anak, karena dari situlah mulainya kreatfitas. Kalau sudah berkembang, semua aspek perkembangan itu bisa dimulai," ujarnya dalam sesi Press Conference Play-Doh Imagination Factory di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (2/12).
Salah satu jurnal penelitian dari Harvard University menyatakan bahwa imajinasi anak harus dikembangkan karena berpengaruh untuk masa depan anak-anak.
"Jadi, sayang kalau si anak imajinasinya tidak dikembangkan sedini mungkin. Kita tidak tahu nanti ke depannya bagaimana. Salah satu pengembangan imajinasi anak adalah dengan mengajaknya bermain," jelasnya.
Baca juga:
Pengmas UI: Permainan Tradisional Tingkatkan Kecerdasan Emosional

Mary Grace, GM Marketing Children Division, MAP Active mengatakan bahwa Play-Doh Imagination Factory adalah inisiatif Play-Doh memberikan tempat bagi setiap anggota keluarga untuk menyalurkan kreativitas anak-anak. "Menjadikan Play-Doh sebagai komponen penting untuk mengasah imajinasi," ungkapnya.
Kreativitas yang sudah diasah sejak dini ternyata memberi dampak yang baik bagi anak. Tidak hanya untuk pengembangan diri saja, sang anak juga nantinya mampu mengolah emosi kepada orang lain, cara berpikir, dan menyelesaikan masalah.
"Kalau dia kreatif, ketika dia dihadapkan pada suatu masalah, dia punya banyak cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dia juga akan memiliki pemikiran yang lebih luas atau biasanya out of the box," tambah Reisa.
Pada zaman ini, anak-anak lebih suka bermain gawai daripada mainan sungguhan. Reisa memberi saran kepada pada orang tua agar membimbing anak dalam bermain.
Baca juga:

Lewat mainan yang tepat, anak-anak dapat belajar problem solving. (Foto: Merahputih.com/Aqil Baihaqi)
"Anak anak sekarang itu, kenapa lebih suka main gadget? karena di situ ada tutorialnya. Kalau orangtua ngasih mainan terus sudah saja ditinggal, si anak enggak mengerti ini mainya bagaimana. Diharapkan orang tua membimbing anaknya dalam bermain dan sekaligus memahami karakter anak" imbuhnya.
Devina Hermawan, chef sekaligus penulis serta cooking instructor, mengatakan bahwa ia sering mengajak anaknya bermain masak-masakan sebagai wadah untuk bonding dengan anak.
"Saya biasanya suka ngajak anak main masak-masakan buat bonding sama anak. Memasak itu juga perlu imajinasi, kreativitas, dan juga berproses. Saya juga sekalian mengajarkan anak saya kalau semua itu butuh proses," jelasnya.
Menurut Devina, memasak merupakan salah satu tools untuk mengajari motorik anak. "Anak juga tahu warna, tekstur, dan kreativitas memasak," sebutnya. (aqb)
Baca juga: