Saatnya Tinggalkan Gawai, Ini Tren Mainan Anak di 2022


Tren mainan anak di 2022 (Sumber: Pexels/cottonbro)
BEBERAPA tahun lalu, gawai menjadi 'senjata' andalan para orang tua untuk membuat anaknya duduk tenang. Namun, ternyata gawai menyimpan sejumlah bahaya bagi tumbuh kembang anak. Dampak negatif yang mungkin timbul pada pemberian gawai secara berlebihan misalnya gangguan perilaku, obesitas, gangguan tidur, hingga berbahaya untuk otak.
Seiring waktu para orang tua mulai menyadari bahaya yang tersembunyi di balik pemberian gawai untuk anaknya. Kini, orang tua mulai beralih pada mainan organik untuk meminimalisir penggunaan gadget. Apa sajakah mainan yang bisa diberikan? Berikut tren mainan anak di 2022:
1. Brakiasi

Banyak orang tua yang tertarik memberikan brakiasi untuk anak-anaknya. Sejumlah orang tua bahkan mendesain kasur anaknya dengan menambahkan fitur tangga brakiasi di tepi kasur. Apa sih brakiasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, brakiasi adalah cara gerak orang utan dengan bergelantung pada cabang pohon dan mengayunkan tubuh ke depan.
Melihat metode permainannya yang mirip dengan primata, mainan montessori yang dikembangkan oleh Glenn Doman ini memiliki nama lain monkey bar atau jungle gym. Selain bergelantung, anak juga bisa memanjat, menahan beban tubuh di anak tangga dan lain-lain.
Mainan brakiasi menuntut aktivitas fisik untuk melatih otot dan ketangkasan anak. Manfaat lain yang bisa didapatkan si kecil dari brakiasi adalah berkembangnya kemampuan motorik kasar anak, mengontrol keseimbangan, meningkatkan kreativitas, percaya diri, membangun fokus dan konsentrasi, hingga meningkatkan kemampuan problem solving si kecil.
Baca Juga:
2. Berbagai jenis buku

Hasil skor PISA (Programme for International Student Assessment) menunjukkan daya literasi membaca anak Indonesia lamban. Ini tentu indikator yang sangat menghawatirkan. Namun tidak perlu berkecil hati, moms! Kita masih bisa berusaha untuk memperbaikinya di mulai dari anak.
Kita bisa memberikan buku pada anak sedini mungkin. Pada anak usia 0-6 bulan bisa diberikan softbook, pada usia 6 bulan ke atas berikan touch and feel book. Kalau ingin sesuatu yang sederhana moms bisa mencoba flash card. Ingin memberi kesan menyenangkan? Coba berikan sound book.
3. Busy Board

Sering deg-degan lihat si kecil main stop kontak? Atau si kecil lebih tertarik main remote tv daripada boneka? Busy board adalah alternatif yang sempurna untuk si kecil. Busy board adalah mainan berbentuk papan dengan berbagai obyek yang kita temui sehari-hari. Mulai dari gagang pintu, gembok, stop kontak, resleting, bel, remote tv dan lain-lain tertempel di papan tersebut.
Si kecil akan mendapatkan pengalaman merasakan objek tersebut tanpa harus merusak benda-benda yang ada di rumah. Selain itu, busy board tidak hanya untuk iseng belaka loh moms. Ada berbagai manfaat yang didapatkan saat bermain busy board. Mulai dari mempertajam indera penglihatan, pendengaran dan peraba. Busy board juga mengasah rasa ingin tahu dan kemampuannya dalam investigasi serta membentuk critical thinking.
Baca Juga:
Pengalaman Hibrida dari Instalasi Fisik dan Daring untuk si Kecil
4. Container play

Container play atau permainan wadah merupakan aktivitas si kecil memasukkan atau mengeluarkan benda-benda dari suatu wadah. Meski terlihat sederhana, permainan ini dapat melatih sensori motorik si kecil terutama motorik halus. Lewat permainan wadah, konsentrasi si kecil juga terlatih.
Container play juga berguna untuk melatih koordinasi mata dan tangan. Sementara menurut Barbara Zollinger dari Viji Clinic, saat bermain container play anak belajar bahwa objek dapat disimpan.
5. Nyeker

Jenis mainan yang tidak butuh banyak instrumen serta mudah dilakukan adalah nyeker. Di Indonesia, tren ini dipopulerkan oleh lembaga screening tumbuh kembang anak, Viji Clinic. Nyeker atau berjalan tanpa alas kaki ternyata memberi manfaat luar biasa bagi otak dan tumbuh kembang anak.
Ketika kaki menginjak permukaan dengan berbagai tekstur, stimulus sensori dan motorik akan dikirim ke otak. Ini akan membuat tubuh kita terbiasa dengan berbagai tekstur, termasuk tekstur makanan di mulut. Selain itu, nyeker juga dapat memperkuat sendi, tulang, dan otot. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

HUT RI ke-80: DKI Jakarta Bangkitkan Sederet Permainan Tradisional, Generasi Muda Wajib Tahu!

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Perputaran Duit Turnamen Gaple Kemenpora Capai Rp 2 Miliar, Panitia Klaim Larinya ke UMKM

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Spot-Spot Seru untuk Refreshing Keluarga di Entertainment District, Dari Bermain Bowling sampai Sensasi Balapan Gokar

Lego Kolaborasi dengan Formula 1, Luncurkan Set Terbaru
