Pilkada Jakarta, Survei Indikator Politik Indonesia Tempatkan Anies dengan Elektabilitas Tertinggi
Kamis, 25 Juli 2024 -
MERAHPUTIH.COM - INDIKATOR Politik Indonesia merilis hasil survei bertajuk Siapa Unggul di Jakarta? Rematch Anies vs Ahok & Potensi Munculnya Kuda Hitam, Kamis (25/7). Survei itu menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan unggul daripada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hingga Ridwan Kamil.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dalam survei dengan simulasi top of mind, Anies meraih elektabilitas 39,7 persen. "Hampir 40 persen, tepatnya 39,7 persen memilih Anies Baswedan," ,” kata Burhanuddin dalam rilis survei secara daring, Kamis (25/7).
Menurut Burhan, ini yang disebut sebagai strong voters karena responden menyebut nama calon gubernur tanpa di-briefing nama-nama yang akan maju.
Baca juga:
AHY Dinilai Bisa Jadi Kuda Hitam untuk Lawan Anies di Pilkada Jakarta
"Kemudian 23,8 persen itu menyebut nama Ahok, sebanyak 13,1 persen menyebut nama Ridwan Kamil. Ini top three," ungkapnya.
"Overall ini menarik kalau kita lihat dari simulasi top of mind tanpa memberikan pilihan jawaban apa pun, itu yang tidak memberikan jawaban secara spontan cuma 16 persen. Artinya relatif kecil ya," sambung dia.
Dalam simulasi 40 nama, Anies tetap unggul dengan perolehan 41,7 persen. Sementara itu, Ahok mendapat 27,0 persen dan Ridwan Kamil meraup 15,4 persen. Dalam simulasi 16 nama, Anies kokoh di puncak klasemen dengan angka 41,9 persen, sedangkan Ahok 27,9 persen disusul Ridwan Kamil 17 persen.
"Selisih antara Anies dan Ahok signifikan dan selisih antara Ahok dan Ridwan Kamil signifikan," pungkasnya.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 18-26 Juni 2024. Populasi survei dengan wawancara tatap muka ini merupakan semua warga negara Indonesia di Jakarta yang memiliki hak pilih.
Jumlah sampel 800 responden dengan penarikan sampel menggunakan teknik multi stage random sampling. Margin of error survei ini +/- 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan berada di angka 95 persen.(Pon)
Baca juga:
Pengamat Sebut Prasetyo Edi Lebih Ideal Dampingi Anies di Pilkada Jakarta