Pilkada 2018, Pengamat: Pilkada Jakarta Harus Jadi Pelajaran

Senin, 01 Januari 2018 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Pengamat Politik UIN Jakarta Adi Prayitno mengingatkan, parpol dan aktor politik untuk mengambil pelajaran dari kontestasi Pilkada DKI lalu.

Dia mengatakan, akibat persaingan negatif, penggunaan isu SARA, dan akumulasi informasi hoax sebagai senjata untuk menjatuhkan lawan dampaknya membuat masyarakat terbelah.

Untuk itu, Direktur Parameter Politik Indonesia ini berharap elite politik mampu memamerkan kontestasi yang fair, pertarungan yang beradab sehingga memberikan pelajaran yang baik bagi masyarakat.

"Apa pun itu, elite dan aktor politik yang bakal bertarung harus belajar banyak dari pilkada jakarta," kata Adi kepada awak media di Jakarta, Senin (1/1).

Dijelasaknnya, siapa pun calon yang diusung, jangan pernah menyinggung apalagi 'menista' agama lain.

"Bukan hanya fatal, tapi juga akan memancing kegaduhan. Sebab, agama merupakan sesuatu yang asasi yang dibawa sejak lahir. Banyak orang rela mati demi membela agama. Itulah yang terjadi di Pilkada Jakarta," kata dia.

Selanjutnya, meski terjadi fragmentasi yang ekstrem, konflik harus dihindari. Konflik hanya akan merusak tatanan demokrasi yang sudah mapan dan kuncinya terletak pada kedewasaan elite politik.

"Memasuki tahun politik 2018, elite itu harus memberi contoh teladan bahwa segala pertikaian, konfrontasi, dan hal lain yang mendistorsi substansi demokrasi harus ditinggalkan. Tak ada lagi fitnah, tak ada lagi hoax, dan no more hate speech," tandasnya. (Fdi)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan