Pihak Paling Diuntungkan dari Pelaksanaan Formula E
Kamis, 23 Desember 2021 -
Merahputih.com - Ketua Pelaksana atau Organizing Committee Jakarta E-Prix 2022 Ahmad Sahroni mengatakan penyelenggaraan Formula E di Jakarta berpotensi menguntungkan pelaksana meski di tengah-tengah kondisi darurat COVID-19.
Pasalnya, kondisi itu membuat pelaksana Formula E bisa bernegosiasi ulang soal biaya komitmen untuk lima tahun dan hasilnya bisa berkurang sekitar 30 juta Poundsterling Inggris atau setara Rp 568,4 miliar.
Baca Juga
Ditunjuk Jadi Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni: Demi Kepentingan Bangsa
"Kan diuntungkan kita, yang harusnya bayar 22 Juta Poundsterling Inggris per tahun, sekarang atas kontrak yang renegosiasi itu untuk tahun 2022 cuma 7 juta Poundsterling, tahun keduanya 14 juta Poundsterling, tahun ketiganya 15 juta Poundsterling," kata Sahroni kepada wartawan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/12),
Sahroni mengatakan panitia pelaksana Formula E Jakarta tentu sudah menyiapkan segala upaya untuk mengantisipasi apabila Jakarta kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19.

Sahroni mengatakan opsi tersebut adalah menggelar Formula E tanpa penonton. Tapi opsi ini situasional, hanya dibuat saat kondisi darurat.
Sehingga penyelenggaraan Formula E tetap bisa berlangsung sesuai rencana pada 4 Juni 2022.
"Rencana darurat-nya biasa kalau kita bikin acara, tidak ada penonton, itu saja rencana daruratnya. Terselenggara tetap terselenggara (pada 4 Juni 2022)," kata Sahroni dikutip Antara.
Sahroni mengatakan jika peningkatan penularan COVID-19 berlangsung nantinya, tentu itu menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.
Baca Juga
NasDem DKI Sebut Ahmad Sahroni Punya Kapasitas Jadi Ketua Pelaksana Formula E
Namun sampai sejauh ini, belum ada indikasi mengarah kepada keadaan yang mendesak untuk menerapkan rencana darurat tersebut.
"Itu sudah masuk klausul dengan Formula E Operation (FEO), sampai hari ini belum ada "emergency" terkait dengan proses pelaksanaan. Jadi nanti sifatnya situasional," kata Sahroni. (Knu)