Petunjuk Baru Kasus Jenazah Cewek dalam Peti Kemas Tanjung Priok
Jumat, 26 Januari 2024 -
MerahPutih.com - Kasus penemuan jenazah perempuan HG (38) asal Fakfak Tengah, Kabupaten Fakfak, Papua Barat yang ditemukan dalam peti kemas di terminal bongkar-muat pelabuhan Jakarta Utara mulai terkuak. Kepolisian berhasil menemukan terduga keluarga korban di Fakfak dan mendapat informasi HG telah hilang selama hampir dua bulan.
"Jadi ini merupakan hasil 'joint investigation' dengan Polres Fakfak. Kami telusuri, bandingkan foto, dokumen keluarga, dengan jenazah dalam peti kemas, ada sekitar 80 sampai 90 persen kemiripan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Krisnha Narayana, kepada media, Jakarta, Jumat (26/1).
BACA JUGA:
Ngurah melihat ada petunjuk dari pihak keluarga berupa foto yang menunjukkan kemiripan dengan jenazah. Petunjuk itu antara lain rambut keriting dan berwarna putih kekuning-kuningan, kemudian mengenakan aksesoris gelang di tangan dan warna kulit gelap. "Foto ini kami dapatkan dari pihak keluarga dan tentunya ini menjadi petunjuk terang kami," imbuhnya.
Polres Pelabuhan Tanjung Priok masih berkoordinasi dengan Polres Fakfak untuk pengumpulan informasi dari pihak keluarga terkait dengan aktivitas maupun penyebab kematian serta bagaimana HG itu bisa sampai masuk dalam peti kemas yang dikirim ke Jakarta.
Bukti dokumen yang dicermati antara lain Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Identitas Berobat di RSUD Fakfak yang diserahkan pihak keluarga HG (38). Kepolisian juga mendapat keterangan HG sudah bercerai dengan suaminya dan tidak memiliki anak. Adapun pihak keluarga yang mencari HG di Fakfak berstatus kerabat dekat atau keponakan dari korban.
Baca Juga:
Untuk membuktikan orang itu adalah paman dari jenazah wanita dalam peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok, polisi juga akan memintakan hasil tes DNA dari pihak keluarga yang sudah teridentifikasi di Fakfak.
"Nanti akan kami bandingkan dengan DNA korban yang ada di sini untuk kemudian hasilnya akan ke luar mungkin satu sampai dua minggu ke depan, untuk membuktikan kalau orang ini adalah pihak keluarganya," kata Ngurah.
Diberitakan Antara sebelumnya, dokumen dari dokter forensik Rumah Sakit Polri menyatakan jenazah berjenis kelamin perempuan berusia 50-65 tahun, tinggi 153 sentimeter (cm), dengan rambut ikal beruban. Jenazah ditemukan tanpa tanda kekerasan pada kulit atau kerusakan organ hingga patah tulang.
Jenazah mengenakan celana pendek hitam ukuran 28 dan celana dalam berwarna coklat tua. Meskipun ditemukan tanda-tanda kekurangan oksigen, penyebab kematian belum dapat ditentukan. (*)
Baca Juga: