Kemacetan Horor Terjadi di Tanjung Priok, Pramono Anggap PT Pelindo Tak Profesional

Soffi AmiraSoffi Amira - Sabtu, 19 April 2025
Kemacetan Horor Terjadi di Tanjung Priok, Pramono Anggap PT Pelindo Tak Profesional

Polisi saat mengurai kemacetan di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Foto: Dok/Humas Polri

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kemacetan horor yang terjadi di Tanjung Priok membuat Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, buka suara.

Pramono pun meminta kepada PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo) untuk bertanggung jawab penuh atas kemacetan di Terminal NCPT 1 Pelabuhan Tanjung Priok, yang berlangsung selama berhari-hari.

“Permintaan maaf kepada kita semua, tetapi bagi saya tidak cukup," kata Pramono di kantor Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4).

Menurut Pramono, pengelola lalai dalam mengatur lalu lintas truk yang keluar-masuk pelabuhan, sehingga timbul kemacetan panjang. Ia mengatakan, seharusnya pelabuhan Tanjung Priok hanya mampu memuat 2.500 truk dalam sehari.

Baca juga:

Masalah Baru Kemacetan di Tanjung Priok, Pemprov DKI Cari Solusi

Namun, dalam tiga hari terakhir, pelabuhan itu diisi hingga 4.000 sampai 7.000 kendaraan besar.

"Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok," tutur politikus Partai PDIP itu

Pramono telah memerintahkan Dinas Perhubungan Jakarta untuk menegur Pelindo secara tegas. Bahkan, ia mengaku akan menyurati langsung jajaran direksi Pelindo. Hal itu dia lakukan karena tidak ingin kemacetan yang mengular terus terjadi.

"Dampaknya kepada orang yang menggunakan transportasi di dalam Jakarta luar biasa," ucap Pramono.

Baca juga:

DPR Sebut WFA Efektif Kurangi Kemacetan saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025

Sementara di sisi lain, Pramono sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo, untuk mengetahui penyebab utama dari kemacetan panjang tersebut.

"Penyebab utamanya adalah karena kapasitas yang hanya 2.500, dalam tiga hari ini dipaksakan untuk menyelesaikan 7.000 lebih truk per hour," ujarnya.

Sebelumnya, Pelindo menyebutkan, kemacetan yang meluas ke mana-mana ini disebabkan adanya tiga kapal yang bongkar muat di luar jadwal, yakni MSC Adu V, Ever Balmy, dan Starship Venus.

Tiga kapal ini seharusnya datang minggu lalu dan 24 jam sebelumnya. Ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan.

Baca juga:

Dirlantas Polda Metro Jaya Ungkap Kemacetan Parah di Priok Kamis (17/4) Malam

Jadi, kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1. Sekadar informasi, video yang merekam kemacetan panjang di area Pelabuhan Tanjung Priok beredar di media sosial.

Akun Instagram resmi @pelindo_tanjungpriok juga turut membagikan situasi kemacetan yang terjadi. Tampak antrean kendaraan yang mengular, hingga petugas yang membagikan makanan serta minuman kepada para sopir. (knu)

#Pramono Anung #Kemacetan #Pelabuhan Tanjung Priok #Kapal Laut
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Telusuri Temuan BRIN soal Kandungan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta telah melakukan penelitian lanjutan terkait temuan BRIN.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Pemprov DKI Telusuri Temuan BRIN soal Kandungan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta
Indonesia
Monorel Mangkrak di Rasuna Said Dibongkar Mulai 2026, Pramono Anung: Jakarta Harus Lebih Rapi
Pembongkaran tiang-tiang monorel diharapkan dapat membuat kawasan Rasuna Said menjadi lebih rapi dan tertata.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Monorel Mangkrak di Rasuna Said Dibongkar Mulai 2026, Pramono Anung: Jakarta Harus Lebih Rapi
Indonesia
Disorot Menkeu Endapkan Dana Rp 14,6 Triliun, Ini Kata Gubernur Pramono
Pramono pun mengaku setuju dengan Menteri Keluangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyatakan bahwa uang pemerintah harus digunakan untuk menggerakkan ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Disorot Menkeu Endapkan Dana Rp 14,6 Triliun, Ini Kata Gubernur Pramono
Indonesia
IKJ Bakal Pindah ke Kota Tua, Pramono Anung: Waktunya Hidupkan Ruang Seni Jakarta
Gubernur Pramono tengah mengkaji pemindahan IKJ ke Kota Tua.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
IKJ Bakal Pindah ke Kota Tua, Pramono Anung: Waktunya Hidupkan Ruang Seni Jakarta
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal Tertibkan Pihak yang Tarik Biaya Rp 500 Ribu Motret di Tebet Eco Park
Pramono bahkan baru mengetahui ada komunitas fotografi yang meminta uang dari warga yang memotret di taman sana.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal Tertibkan Pihak yang Tarik Biaya Rp 500 Ribu Motret di Tebet Eco Park
Indonesia
Pasar Taman Puring Belum Diperbaiki usai Kebakaran, Pramono Ungkap Alasannya
Pasar Taman Puring belum diperbaiki usai mengalami kebakaran. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan alasannya.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Pasar Taman Puring Belum Diperbaiki usai Kebakaran, Pramono Ungkap Alasannya
Indonesia
Usai Konsultasi ke KPK, Pramono Anung Putuskan Bangun RS di Lahan Sumber Waras pada 2026
11 Tahun mengendap, lahan Sumber Waras akhirnya bakal dibangun rumah sakit baru oleh Pemprov DKI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 17 Oktober 2025
Usai Konsultasi ke KPK, Pramono Anung Putuskan Bangun RS di Lahan Sumber Waras pada 2026
Indonesia
Revitalisasi Pasar Taman Puring Mandek, Gubernur Pramono Tunggu Pedagang 'Damai'
Pasar Taman Puring diketahui sempat dilanda kebakaran pada 28 Juli 2025, yang menghanguskan sekitar 600 kios
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Revitalisasi Pasar Taman Puring Mandek, Gubernur Pramono Tunggu Pedagang 'Damai'
Indonesia
Pramono Kaget Kamar Inap President Suite RSUD Cengkareng Bisa Buat Candle Light Dinner
Ruang rawat kamar president suite di RSUD Cengkareng itu dilengkapi dengan ruang tamu pribadi dan ruang kerja, serta lima kamar eksekutif dengan fasilitas ruang tamu dan dapur mini.
Wisnu Cipto - Kamis, 16 Oktober 2025
Pramono Kaget Kamar Inap President Suite RSUD Cengkareng Bisa Buat Candle Light Dinner
Indonesia
Pramono Ogah Lepas Lahan RS Sumber Waras, Harga Tanahnya Naik 2 Kali Lipat
"Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sudah naik tinggi, tidak mungkin tanah Sumber Waras itu untuk dijual atau dilepas karena sudah hampir dua kali lipat," kata Gubernur Pramono
Wisnu Cipto - Kamis, 16 Oktober 2025
Pramono Ogah Lepas Lahan RS Sumber Waras, Harga Tanahnya Naik 2 Kali Lipat
Bagikan