Menteri Sandiaga Ultimatum Pemilik Usaha Jangan Ketok Harga ke Pemudik
Selasa, 19 April 2022 -
MerahPutih.com - Musim libur Lebaran sebentar lagi. Sejumlah objek wisata terutama di luar Jabodetabek diprediksi bakal ramai pengunjung.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta pedagang tidak menaikkan harga secara sepihak dan merugikan para pemudik alias "ngegetok" harga. Ia pun sudah menerbitkan surat edaran ke seluruh pengelola tempat wisata hingga kuliner.
Baca Juga:
PBNU Gelar Vaksinasi Booster Bagi 1 Juta Warga Jelang Lebaran
"Karena suka ada yang secara sepihak, tiba-tiba menaikkan harga. Last minute pula," ujar Sandiaga yang dikutip di Jakarta, Selasa (19/4).
Selain masalah harga, Sandi juga ingin agar pengelola destinasi wisata tidak bandel akan protokol kesehatan.
Dia tidak segan-segan memberikan sanksi kepada mereka yang kedapatan nakal selama libur Lebaran.
"Kita ingin membangkitkan ekonomi, maka kami akan bekerja sama dengan aparat dan juga instansi terkait untuk penindakan," tegas mantan Wagub DKI ini.
"Seandainya ini berulang terus akan ada sanksi yang lebih berat lagi," imbuh Sandiaga.
Diperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai lebih dari 80 juta orang. Jumlah tersebut tentunya akan menghasilkan perputaran uang yang nominalnya sangat besar.
Suami Nur Asia Uno ini memprediksi, angka perputaran uang yang dihasilkan dari mudik bisa mencapai Rp 72 triliun. Angka itu didapat dari estimasi jumlah spending pemudik dikalikan dengan jumlah pemudik.
"Angka itu sangat tinggi dan bisa lebih tinggi lagi karena durasi Lebaran ini cukup panjang," ungkap pria yang dikenal memiliki hobi olah raga lari, basket, dan renang ini.
Baca Juga:
PPKM Jelang Lebaran, Simak Perubahan Aturannya
Menurut Sandi sendiri, mudik bisa meningkatkan perputaran uang di daerah, yang berdampak kepada pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19.
"Perputaran uang akan meningkat 10 persen dan mudik ini mampu berkontribusi 25 persen pada pertambahan ekonomi kuartalan," tutup politikus Gerindra itu.
Sementara itu, berbeda dengan tahun lalu, pemerintah tahun ini memberikan cuti bersama yang cukup panjang.
Itu pun bisa ditambah lagi dengan kombinasi cuti tahunan yang bisa diperpanjang.
"Ada kelonggaran dan itu memberikan opportunity dampak yang lebih besar terhadap spending wisnus (wisatawan nusantara)," ujar Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya.
Dengan waktu libur Lebaran tahun ini yang lebih panjang, maka prediksi perputaran uang sebesar Rp 72 triliun itu bisa lebih besar lagi.
"Dari tanggal 29 April sampai 5 Mei, kita boleh tambah lagi 5 hari kerja, itu diperkirakan hitungannya," imbuh Nia. (Knu)
Baca Juga:
Wali Kota Medan Larang Keras ASN Gunakan Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran