Permainan Tradisional Tak Lagi Digemari Anak-Anak di Kampung Dolanan

Sabtu, 12 Maret 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Budaya - Kampung Dolanan di Desa Pandes, Panggungharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, merupakan satu-satunya kampung penghasil permainan anak di Yogyakarta. Di kampung ini terdapat 7 perajin mainan tradisional anak, seperti wayang kertas, klotokan atau otok-otok, angkrek, payungan, kurungan, dan sebagainya.

Salah satu perajin, Suradi, 62, menjelaskan, di Kampung Pandes mainan tradisional sudah tidak digemari lagi oleh anak-anak. Menurutnya, anak-anak Kampung Dolanan justru lebih menyukai permainan modern.

“Udah kalah sama permainan canggih zaman sekarang. Kalau pun ada, sedikit sekali peminatnya. Jadi, di kampung sendiri (Kampung perajin mainan tradisional anak) pun anak-anak tidak suka mainan tradisional,” kata Suradi mengeluhkan, saat bercerita kepada merahputih.com, di rumahnya, Jumat (11/3).

http://server8.merahpoetih.com/gallery/public/2016/03/12/huDzwFG6xe1457718129.jpg

(Foto: Koleksi di kampung dolanan. MP/Fredy Wansyah)

Suradi berharap, mainan tradisional tetap bertahan. Untuk itu, ia mengaku tak patah arang untuk terus memproduksi mainan tradisional anak, seperti klotokan, wayang kertas, dan payungan.

“Peminat kurang, udah pastikan penjualan mainan anak kayak gini berkurang juga,” paparnya. (fre)

BACA JUGA:

  1. Kampung Dolanan Yogyakarta Bertahan dari Gempuran Mainan Modern
  2. Kalung Ranting Ketela Pohon Mainaan Anak-anak saat di Ladang
  3. Riangnya saat Dengar Bunyi Mainan Otok-Otok
  4. Permainan Jaga Benteng, dari Strategi Bertahan hingga Menyerang
  5. Kelereng, Permainan Tradisional yang Mulai Dilupakan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan