Permainan Tradisional Tak Lagi Digemari Anak-Anak di Kampung Dolanan


Suradi, perajin mainan anak di Yogyakarta (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Budaya - Kampung Dolanan di Desa Pandes, Panggungharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, merupakan satu-satunya kampung penghasil permainan anak di Yogyakarta. Di kampung ini terdapat 7 perajin mainan tradisional anak, seperti wayang kertas, klotokan atau otok-otok, angkrek, payungan, kurungan, dan sebagainya.
Salah satu perajin, Suradi, 62, menjelaskan, di Kampung Pandes mainan tradisional sudah tidak digemari lagi oleh anak-anak. Menurutnya, anak-anak Kampung Dolanan justru lebih menyukai permainan modern.
“Udah kalah sama permainan canggih zaman sekarang. Kalau pun ada, sedikit sekali peminatnya. Jadi, di kampung sendiri (Kampung perajin mainan tradisional anak) pun anak-anak tidak suka mainan tradisional,” kata Suradi mengeluhkan, saat bercerita kepada merahputih.com, di rumahnya, Jumat (11/3).
(Foto: Koleksi di kampung dolanan. MP/Fredy Wansyah)
Suradi berharap, mainan tradisional tetap bertahan. Untuk itu, ia mengaku tak patah arang untuk terus memproduksi mainan tradisional anak, seperti klotokan, wayang kertas, dan payungan.
“Peminat kurang, udah pastikan penjualan mainan anak kayak gini berkurang juga,” paparnya. (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Lego Kolaborasi dengan Formula 1, Luncurkan Set Terbaru

Demam Mainan Jelang Lebaran: Pasar Asemka Diserbu Pembeli, Penjualan Meroket!

LEGO Persembahkan Karakter 'Cataclaws' untuk Sambut Musim Liburan

Sambut 2024 dengan Berbagai Lego Speed Champions Terbaru

Play-Doh Ajak Orangtua Cari Mainan yang Tepat untuk Asah Imajinasi Anak

Pengmas UI: Permainan Tradisional Tingkatkan Kecerdasan Emosional

Manfaat Permainan Bricks Bagi Anak

Kemendag Musnahkan Mainan Anak Tak Penuhi SNI

Nendoroid Demon Slayer Tanjiro Final Selection akan Hadir pada 2024

Tamagotchi Uni, Bisa Dijadikan Jam Tangan dan Terhubung ke Wi-Fi
