Perlunya Manajemen Pengelolaan Sampah

Jumat, 06 September 2019 - P Suryo R

KESADARAN menjaga kebersihan lingkungan memang masih minim pada masyarakat Indonesia. Terbukti masih saja ada masalah sampah yang mengotori lingkungan. Tak hanya saluran air dan sungai saja, namun juga lahan-lahan di sekitar pemukiman.

Kesadaran menjaga kebersihan memang harus ditumbuhkan, sejalan dengan kehadiran manajemen pengelolaan sampah yang baik. Hal ini yang kemudian memicu Kelompok 36 PKM FEB Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, merasa perlu untuk turun tangan. Seperti yang mereka lihat di desa Bagoang, Jasinga yang masyarakatnya masih minim sadar perlunya menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga:

Seberapa Lama Sih Sampah-Sampah Ini Bisa Terurai?

sampah
Sampah harus dikelola dengan baik dengan salah satu solusinya bank sampah. (Foto: MP/Radmila)

Anak-anak muda ini berkomitmen dan memfokuskan kegiatannya untuk mengubah kesadaran masyarakat pada sampah. Tak hanya itu mereka juga berusaha membuka mata warga Bagoang bahwa pengelolaan sampah dapat menguntungkan dan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang baik.

Kebiasaan buruk masyarakat dalam membuang sampah dan tidak adanya pengelolaan sistem sampah yang baik, membuat sampah berserakan sepanjang jalan di desa Bagoang. Hal ini yang kemudian harus dibenahi oleh para intelektual itu. Setelah dirunut, sampah itu kebanyakan bersumber dari rumah tangga yang sebenarnya mudah untuk dikelola.

Baca Juga:

Kurangi Pemakaian Plastik Kalau Kamu Peduli dengan Biota Laut

sampah
Bank sampah dapat membuat lingkungan lebih bersih dan sejahtera. (Foto: MP/Radmila)

Edukasi pada warga lokal sangatlah penting. Sampah tak hanya disingkirkan kemudian dilupakan. Namun dapat pula dijadikan sumber penghasilan bagi rumah tangga setempat. Untuk menumbuhkan kesadaran itu maka kelompok ini kemudian memberikan edukasi dan mengubah cara pandang warga lokal terhadap sampah. Tentunya dengan harapan bahwa lingkungan bersih dan indah ditambah dengan adanya pendapatan tambahan.

Dalam program pengelolaan sampah, mereka kemudian bekerjasama dengan dua desa, Desa Pangradin dan Setu yang sudah berhasil menjalankan program mengelola sampah di lingkungannya. Bahkan kedua desa tersebut berhasil membuat Kampung Ramah Lingkungan (KRL). Kehadiran bank sampah sangat diperlukan untuk menjadikan lingkungan bebas sampah. (*)


Baca Juga:

SDB, Teknologi Pintar Solusi Sampah Plastik di Indonesia

Tulisan dari Radmila untuk merahputih.com

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan