Peringatan Tri Suci Waisak akan Kental dengan Unsur Keragaman dan Kerukunan Indonesia

Kamis, 25 April 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 Buddhis Era mengusung tema tentang kesadaran atas keberagaman.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Kementerian Agama (Kemenag) Wibowo Prasetyo menjelaskan maksud tema tersebut.

Menurut Wibowo, tema tersebut diambil dari Indonesia yang kaya akan keragaman. Sehingga sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan.

“Sebab, kerukunan adalah pra syarat pembangunan,” sebut Wibowo di Jakarta, Kamis (25/4).

Baca juga:

Peringati Hari Raya Waisak, Menag Ajak Perkuat Moderasi Beragama

Wibowo mengajak umat Buddha menjadikan Waisak 2568 BE sebagai momentum merajut kembali kerukunan setelah dinamika pemilihan presiden dan legislatif.

“Saatnya menjalin sinergi untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa ke depan,” pesannya.

Baca juga:

Kemenag Minta Semua Penyuluh Agama Bantu Program Prioritas Pemerintah

Peringatan Waisak sangat dinanti umat Buddha, terlebih detik-detik Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

“Semoga ini bisa memberi mereka suasana bahagia bersama keluarga,” ujar Wibowo.

Sekedar informasi, Peringatan Tri Hari Suci Waisak akan dimulai pada 23 Mei 2024. Nantinya, peribadatan umat Buddha menyambut detik-detik Waisak dipusatkan di Candi Borobudur.

Baca juga:

Hari Waisak, Pelataran Borobudur Hanya Untuk Umat Buddha

Selain itu, proses ibadah juga berlangsung di sejumlah candi Budha. Seperti Candi Sewu, Candi Muara Takus, Candi Muara Jambi, dan Candi Sojiwan.

Rangkaian Peringatan Tri Suci Waisak dimulai dengan Bakti Sosial Kesehatan. Kemudian pengambilan api abadi di Kabupaten Grobogan. Lalu pengambilan air berkah di Kabupaten Temangung, Prosesi, Puja Bhakti Waisak. Hingga diakhiri prosesi Puja Pelita/offering lantern. (knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan