Perbedaan Angklung Buhun dan Angklung Modern
Jumat, 29 April 2016 -
MerahPutih Budaya - Angklung Buhun, angklung adalah alat musik Tatar Sunda yang terbuat dari bambu, sedangkan Buhun berarti tua. Berdasarkan keterangan Komite Seni Musik Dewan Kesenian Banten (DKB) maka bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud Angklung Buhun, adalah alat musik dari bambu milik masyarakat Tatar Sunda dari leluhurnya, baik itu bendanya maupun bunyi-bunyian yang keluar darinya.
Ketua Komite Seni Musik DKB Purwo Rubiono, ada beberapa perbedaan mendasar antara Angklung Buhun dan Angklung Modern, pertama dari segi fisik ukurannya besar. Namun yang paling penting diketahui adalah, Angklung Buhun hanya memiliki nada-nada arkaik, yaitu nada pentatonik.
"Pentatonik berarti lima nada, yaitu Da Mi Na Ti La Da dalam bahasa aslinya, yang pada hari ini kita kenal dengan Do Re Mi So La Do," jelasnya, Kamis (29/4/2016).
Dari perbedaan prinsipil itu, maka kita mengetahui bahwasanya Angklung telah mengalami perkembangan sehingga bisa diterima dunia bahkan diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
"Angklung modern tidak lagi menggunakan nada pentatonik yang tradisional,yang dikembangkan oleh Mang Ujo di Bandung nadanya sudah lengkap dengan Do Re Mi Fa So La Si Do, itu diakui sendiri oleh almarhum Mang Ujo semasa hidupnya," tuturnya.
Pada masa Mang Ujo masih muda, Banten masuk dalam provinsi Jawa Barat, dan Sang Maestro angklung tersebut sering sekali berkunjung ke Baduy yang terletak di Kabupaten Lebak.
"Disanalah beliau belajar, untuk kemudian mengembangkan nada-nadanya, sehingga kini angklung bisa dikolaborasikan dengan musik modern," ungkapnya. (Ctr)
BACA JUGA: