5 Musik Tradisional Unik asal Jawa Timur

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 02 Oktober 2024
5 Musik Tradisional Unik asal Jawa Timur

Jawa Timur memiliki ragam budaya musik. (foto: dok/Silampari tv)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Jawa Timur merupakan salah satu wilayah yang memiliki ragam musik tradisional menarik untuk diketahui. Musik-musik yang tercipta seakan memberikan nyawa tersendiri bagi para pemain dan mereka yang menikmatinya.

Dirangkum dari laman resmi Kemdikbud, berikut lima musik tradisional asal Jawa Timur:

1. Musik Gedongan

Musik Gedongan berasal dari Banyuwangi dan biasanya dipentaskan saat waktu luang, terutama pada bulan purnama atau dalam acara tertentu.

Musik ini dimainkan oleh delapan orang perempuan dengan instrumen utama berupa lesung yang bervariasi ukurannya, menghasilkan bunyi yang berbeda. Seiring waktu, ditambahkan instrumen seperti angklung, ining-ining atau triangle, dan gong.

2. Musik Gamelan

Musik gamelan menghasilkan lagu yang dikenal sebagai Gending Jawa. Fungsi musik ini adalah sebagai pengiring dalam pagelaran wayang kulit, pertunjukan tari, upacara adat Jawa, hiburan karawitan, dan kegiatan lainnya.

Baca juga:

Dogdog Lojor, Instrumen Musik Tradisional Semeter khas Banten

3. Musik Bheru

Musik Bheru biasanya dimainkan dalam acara pernikahan dan khitanan. Instrumen yang mendukungnya meliputi jedor, dung-dungan (sejenis ketipung), tambur dari seng, kecer, slompret (alat tiup dari seng), dan saronen dari kayu.

Permainan musik ini mengandalkan spontanitas, dengan saronen sebagai pengusung melodi, sementara instrumen lainnya memperkuat ritme.

Baca juga:

Petikan Merdu dari Sasando, Alat Musik Tradisional NTT

4. Musik Angklung Bayuwangi

Musik angklung, seperti namanya, berasal dari Banyuwangi dan sering digunakan sebagai sarana hiburan dalam acara seperti pernikahan dan khitanan.

Musik angklung merupakan salah satu elemen dalam penyajian gending-gending Banyuwangen. Instrumen yang digunakan mencakup sepasang angklung, demung, slentem, saron, peking, kendang, gong besar, dan seruling.

Baca juga:

Mengenal Genggong, Alat Musik Tradisional Sumatera Selatan yang Mirip Harmonika

5. Karawitan Jawa Timur

Karawitan berasal dari kata rawit yang berarti rumit atau berbelit-belit, tetapi juga dapat diartikan lembut, halus, cantik, dan enak. Secara umum, karawitan berarti musik instrumental, sementara dalam pengertian khusus, ini merujuk pada seni vokal atau instrumental.

Karawitan dapat dipentaskan secara mandiri atau bersama kesenian lain seperti ludruk dan wayang. Musik ini mencerminkan ciri khas Jawa Timuran, dengan penabuhan bonang babok, bonang penerus, saron, peking, dan kendang. (Far)

#Musik Tradisional #Alat Musik Tradisional #Jawa Timur
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Berita
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi hingga Minggu Sore, Tinggi Letusan sampai 1 Km
Gunung Semeru masih berada pada status Level III atau siaga,
Frengky Aruan - Minggu, 07 Desember 2025
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi hingga Minggu Sore, Tinggi Letusan sampai 1 Km
Indonesia
Gunung Semeru 8 Kali Erupsi Selasa Dini Hari sampai Pagi, Tinggi Letusan hingga 1 Km
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto menjelaskan Gunung Semeru berstatus Level IV atau Awas
Frengky Aruan - Selasa, 25 November 2025
Gunung Semeru 8 Kali Erupsi Selasa Dini Hari sampai Pagi, Tinggi Letusan hingga 1 Km
Indonesia
Bupati Lumajang Perpanjang Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru hingga 2 Desember
"Perpanjangan status tanggap darurat berlaku selama tujuh hari, terhitung mulai 26 November hingga 2 Desember 2025," katanya.
Frengky Aruan - Selasa, 25 November 2025
Bupati Lumajang Perpanjang Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru hingga 2 Desember
Indonesia
Demi Keselamatan Pendaki, Jalur Pendakian Gunung Arjuno dan Welirang Ditutup Sementara
Penutupan juga mempertimbangkan pemulihan ekosistem di dalam kawasan Tahura Raden Soerjo selain potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak pada keselamatan pendaki.
Frengky Aruan - Senin, 17 November 2025
Demi Keselamatan Pendaki, Jalur Pendakian Gunung Arjuno dan Welirang Ditutup Sementara
Indonesia
Pertalite Bikin Banyak Motor Mogok di Jatim, DPR Tegur Pertamina: Jangan Cuma Bilang "Hasil Uji Baik”
DPR menegur keras Pertamina usai viral pengendara di Jawa Timur alami motor brebet setelah isi Pertalite. DPR desak audit mutu dan transparansi hasil uji BBM.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Pertalite Bikin Banyak Motor Mogok di Jatim, DPR Tegur Pertamina: Jangan Cuma Bilang
Indonesia
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi
Demikian seperti diinformasikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo.
Frengky Aruan - Rabu, 22 Oktober 2025
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Dorong Penataan Pembangunan Pesantren, Pemerintah Jangkau Pihak Swasta
Meski anggaran pembangunan lembaga keagamaan berada di bawah Kementerian Agama, karena insiden ini bersifat darurat nasional, Kementerian PU akan turun tangan langsung.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Dorong Penataan Pembangunan Pesantren, Pemerintah Jangkau Pihak Swasta
Indonesia
Polisi sudah Bergerak Selidik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny
Polisi sudah memanggil sejumlah pihak untuk diperiksa.
Dwi Astarini - Selasa, 07 Oktober 2025
Polisi sudah Bergerak Selidik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny
Indonesia
Bangunan Ambruk Ponpes Al-Khoziny Jadi Alarm Perbaikan Sistem Konstruksi Nasional
Menjadi tragedi kemanusiaan yang mengungkap kelemahan budaya keselamatan konstruksi di Indonesia. ?
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Bangunan Ambruk Ponpes Al-Khoziny Jadi Alarm Perbaikan Sistem Konstruksi Nasional
Indonesia
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Faktanya, kontribusi pesantren ini tidak sepenuhnya didukung negara dalam segi penyediaan regulasi, anggaran, maupun pendampingan.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Bagikan