Pentingnya Tiga Pola Pengasuhan Anak di Era Digital

Kamis, 11 Februari 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

SEBAGAI orangtua, selain mendidik dan melindungi anak, juga wajib memenuhi hak sang anak, salah satunya hak pengasuhan.

Pola pengasuhan anak harus disesuaikan dengan era digital saat ini, mengingat banyak bahaya di ranah online yang bisa mengancam keselamatan sang anak.

Baca Juga:

Cara Tepat Menumbuhkan Semangat Belajar Anak di Tengah Pandemi

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Ciput Eka Purwianti saat temu media secara online.

"Arahan presiden yang utama adalah meningkatkan pengasuhan keluarga terhadap anak, tidak hanya ibu yang bertanggung jawab untuk memberikan pengasuhan kepada anak, tapi keluarga, termasuk ayah dan anggota keluarga yang lain dalam satu rumah tangga tinggal," tutur Ciput, seperti yang dilansir dari laman Antara.

Orang tua dan anak harus melek digital (Foto: pixabay/startupstockphotos)

Kemudian, dari sudut pandang tersebut, Ciput melihat tentang pola asuh di era digital ini. Baik orangtua maupun anak, keduanya harus melek digital. Hal tersebut agar literasi digital keduanya terpenuhi serta memahami semua aspek perlundingan yang ada.

Menurut Ciput, ada tiga pola pengasuhan anak di era digital yang perlu diperhatikan. Pertama, yakni orangtua harus pahal betul bahwa ada fitur kontrol orangtua di berbagai platform online.

Gunanya pola tersebut, untuk memastikan anak-anak tidak akan terpapar oleh konten-konten yang membahayakan mereka.

"Khususnya, yang kita khawatirkan ini ialah konten-konten yang mengandung eksploitasi seksual pada anak, yang sudah menjadi komitmen Indonesia untuk mengatasi ini," kata Ciput.

Baca Juga:

Langkah Cerdas dan Menyenangkan Saat Dampingi Anak Belajar di Rumah

Orang tua harus terus belajar bersama-sama dengan anak (foto: pixabay/geralt)

Kemudian, pola yang kedua yakni orangtua (ibu dan ayah) di era digital juga harus terus belajar bersama-sama dengan anak.

Mengapa demikian? Hal itu agar keduanya bisa memahami isu-isu terbaru di internet yang setiap harinya terus berkembang.

Disaat orangtua dan anak belajar bersama, keduanya pun bisa membahas soal keamanan di internet, untuk memastikan sang anak tetap terlindungi.

Selanjutnya, Pola yang ketiga yakni harus balance dalam pemenuhan hak anak. Karena, tidak sedikit orangtua yang dalam memastikan anak-anak terpenuhi haknya, hanya memastikan materi dan sarana yang diperlukan oleh anak terpenuhi. Padahal, ada dukungan psikologis yang menjadi kerap diabaikan oleh orangtua, dengan alasan sibuk bekerja.

Mengenai tiga pola pengasuhan itu, Ciput menggarisbawahi, bahwa orangtua diharapkan bisa tetap menjalani hubungan yang hangat dengan anak-anak, termasuk memberikan batasan-batasan yang jelas. Sebaiknya didiskusikan dahulu dengan anak, hingga disepakati bersama.

Hal itu berguna untuk melatih anak gara memiliki tanggung jawab. Selain itu, orangtua pun dapat memastikan kedisiplinan dipenuhi oleh anak maupun orangtua. (Ryn)

Baca Juga:

Cara Bijak Hindari Anak Kecanduan Gadget di Fase Kenormalan Baru

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan