Pentingnya Dialog dalam Selesaikan Masalah di Papua

Rabu, 25 September 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Permasalahan Papua hingga saat ini masih belum terselesaikan oleh pemerintah. Wasekjen KPP-PRD Rudi Hartono mengatakan untuk menyelesaikan persoalan di Bumi Cenderawasih butuh dialog.

Menurutnya, dialog merupakan cara damai untuk mencari solusi bersama persoalan yang dihadapi oleh Papua baik terkait soal pembangunan, ekonomi, sosial, budaya, maupun politik.


Baca Juga

Biang Kerok Kerusuhan Papua Versi Rizal Ramli

Rudi menuturkan pihaknya mendorong hal paling mendasar yakni dialog seluas-luasnya untuk memperbaiki masalah Papua. Bagi PRD, kata dia, menyelesaikan masalah di Papua adalah dengan cara merubah cara pandang yang salah selama orde baru hingga saat ini.

Aktivis Jaringan Damai Papua (JDP) Adriana Elizabeth (baju batik). Foto: MP/Kanu

"Selesaikan masalah Papua adalah dengan merubah cara pandang yang salah selama orde baru hingga saat ini. Kami berbicara dengan konsep dewan rakyat Papua, karena ini salah satu persoalan politik, karena orang Papua tidak memiliki ruang politiknya," kata Rudi dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (25/9)

Dikatakannya, nantinya Dewan Rakyat Papua dianggap bisa mengubah kehidupan rakyat Papua agar lebih di hormati lagi di negerinya sendiri.

"Nantinya bisa merubah rakyat Papua tidak lagi dianggap sebagai anak tiri didalam rumah Indonesia," sambungnya.

Baca Juga

Kalau Lobinya Bagus, Dalang Kericuhan di Papua Bisa Dibawa ke Indonesia

Dijelaskannya, pihaknya akan mengadopsi sebuah gagasan yaitu Nasionalisme teritorial yaitu hanya melihat Indonesia hanya dari wilayah, cara pandang seperti ini harus dirubah, jika tidak di rubah dalam konteks Papua negara tidak akan serius dalam membangun kehidupan manusia di Papua.

"Bagi kami apa yang bisa kita ambil dari Gus Dur bahwa pendekatan kemanusiaan, atau dialog pendekatan hati itu justru itu lebih menyentuh orang-orang Papua," jelasnya.

PRD, kata dia, akan mendorong dialog yang seluas-luasnya dengan melibatkan semua masyarakat, serta organisasi lainya, serta pemuka agama. Konsep yang ditawarkannya adalah untuk membangun partisipasi masyarakat, ada banyak persoalan di Papua bertumpuk-tumpuk tetapi Masyarakat Papua tidak memilki tempat menyimpan aspirasi nya.

"Basis Masyarakat Papua adalah suku-suku, kenapa mereka tidak di hadirkan dalam politik?," tegasnya.

Wasekjen KPP-PRD Rudi Hartono (kacamata). Foto: MP/Kanu

Sementara itu, Calon Bupati Raja Ampat Charles Imbir berharap persoalan Papua bisa segera dituntaskan dan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah

Baca Juga

Tokoh Papua Larang Benny Wenda Ikut Campur Masalah NKRI

"Jokowi harus membangun dialog di Papua. Di Solo bisa kenapa Papua tidak," terangnya.

Ditempat yang sama aktivis Jaringan Damai Papua (JDP) Adriana Elizabeth mengingatkan bahwa asing memanfaatkan situasi dan menjadikan pintu masuk persoalan Ham di Papua.

"Makanya pendekatan dialog yang sudah dikonsep LIPI dan JDP diterima pemerintah itu bisa diaplikasikan. Kita satukan pemikiran dan kesamaan kita yaitu agar Papua tidak terjadi gejolak lagi," pungkasnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel

Pilihan Editor

Bagikan