Pensiunan Jenderal Pendukung Prabowo Dalangi Kerusuhan 21-22 Mei, BPN: Hoaks!
Sabtu, 25 Mei 2019 -
Merahputih.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menilai adanya dugaan keterlibatan beberapa jenderal pendukung Prabowo Subianto dalam kasus kerusuhan adalah hoaks. Pihak kepolisian pun dipersilahkan mengusut siapa penyebarnya.
Andre mengatakan, Polisi bukan hanya menindak siapapun yang tak bertanggungjawab yang membuat jelek nama pendukung 02.
BACA JUGA: IPW Desak Polisi Usut Keterlibatan Pensiunan Jenderal dalam Kasus Kerusuhan
"Framming itu sudah biasa kami hadapi. Kan saya sudah bilang, menjelang Pemilu saja banyak caleg kami ditangkap dan dituduh melakukan serangan fajar tak terbukti. Dan akhirnya apa, dilepas," kata Andre di Jakarta, Sabtu (25/5).
Andre melanjutkan, masyarakat jangan mudah mempercayai isu semacam ini. "Jangan mudah broadcast Whatsaap yang bagi kami merusak nama baik dan mendeskritkan," terang dia.
Andre menganggap, jika Polisi ingin mengungkap aktor intelektual kerusuhan, harus dibuka seterang-terangnya. "Ayo diungkap. Kami menonton di media sosial ada tim medis yang dipukuli dan tim medis dihancurkan. Itu harus ditindak, apa begitu cara Polisi mengungkap hukum," ungkap Andre.

Andre juga mendesak Komnas HAM mengungkap ada tidaknya pelanggaran HAM dalam perkara ini. "Kalau Komnas HAM tak mampu, bubarkan saja," tutup Andre.
Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diperoleh IPW, keenam dalang kerusuhan 22 Mei terdiri dari dua perwira tinggi purnawirawan, dua perwira menengah purnawirawan, satu tokoh preman dan satu anak kiai ternama.
BACA JUGA: Massa yang Rusuh Lebih Lunak ke TNI Karena Faktor Prabowo?
Untuk melancarkan aksinya, lanjut Neta, keenam dalang itu menggunakan salah satu ormas kepemudaan, para preman Tanah Abang, santri muda, dan anak anak muda lainnya. (Knu)