Pemerintah Siapkan SKB Pembatasan Angkutan Barang untuk Musim Libur Nataru dan Optimalkan 178 Terminal Penumpang Tipe A Hingga B untuk Mobilitas Masyarakat

Kamis, 02 Oktober 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah gencar menyusun strategi komprehensif untuk menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan masyarakat dalam persiapan menghadapi masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menyatakan bahwa pihaknya fokus membahas persiapan bersama semua pemangku kepentingan menjelang periode libur tersebut.

Aan menambahkan bahwa Ditjen Hubdat berkolaborasi dengan Korlantas Polri dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum untuk memfinalisasi Surat Keputusan Bersama (SKB).

Dokumen regulasi ini akan menjadi payung hukum operasional di lapangan, memuat aturan krusial seperti pembatasan angkutan barang, manajemen rekayasa lalu lintas, dan pengaturan kendaraan di pelabuhan penyeberangan. Ia menegaskan SKB ini bukan sekadar formalitas, melainkan hasil dari survei dan kajian mendalam.

Baca juga:

Pemerintah Siapkan Stimulus Tambahan Jelang Natal 2025, Dana Rp 10,8 Triliun

Dalam aspek sarana dan prasarana, Ditjen Hubdat telah menyiapkan 178 titik terminal penumpang Tipe A dan B, sekitar 31.000 unit bus sebagai armada angkutan jalan, 29 pelabuhan penyeberangan dengan 15 lintasan, 251 unit kapal, dan 72 unit dermaga.

Detail armada bus mencakup sekitar 11.000 unit Angkutan Antarkota Antarprovinsi (AKAP), 17.000 unit angkutan pariwisata, dan 2.000 unit angkutan Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP)/sewa. Persiapan ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat dan Satuan Pelayanan di berbagai wilayah kerja.

"Kunci sukses angkutan Natal dan Tahun Baru ialah sinergi, koordinasi dan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan karena kita adalah satu untuk menjamin kenyamanan, keselamatan dan kelancaran mobilitas masyarakat demi memastikan masyarakat dapat terlayani dengan optimal," jelas Aan.

Sementara, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Aries Syahbudin menyampaikan hasil evaluasi angkutan Nataru sebelumnya, mengidentifikasi area perbaikan seperti masih adanya pelanggaran terhadap SKB oleh kendaraan barang sumbu tiga, kepadatan di gerbang tol Kalitama dan Cikatama, kemacetan di beberapa gerbang tol, kepadatan di rest area, dan kurangnya ketersediaan sarana prasarana alat berat di lokasi rawan bencana.

Sementara itu, Kasubdit wilayah 2A Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Syah putra A. Gani memaparkan strategi untuk menjamin jalan nasional di lintas utama berada dalam kondisi mantap/fungsional dan bebas lubang.

Baca juga:

Menteri Keuangan Pastikan Ada Stimulus Buat Dongkrak Daya Beli Saat Natal dan Tahun Baru 2026

Mereka juga akan memastikan bangunan pelengkap jalan berfungsi baik serta menyiapkan posko dan tim tanggap bencana untuk mengantisipasi kondisi darurat di titik rawan bencana, baik di jalan tol maupun non-tol.

Pada fokus jalan tol, Operation and Maintenance Group Head PT. Jasa Marga Atika Dara Prahita menyoroti keberhasilan pengaturan libur panjang sebelumnya melalui pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Traffic Management, yaitu Intelligent Transport System (ITS) dan Incident Management System (IMS).

Pengaturan lalu lintas juga mencakup rekayasa berbasis keselamatan, peningkatan kapasitas transaksi gerbang tol, pengoperasian ruas fungsional, dan penyusunan SKB pembatasan operasional angkutan barang.

"Adanya rekayasa lalu lintas berbasis safety, peningkatan kapasitas transaksi di gerbang tol, pengoperasian ruas fungsional serta penyusunan SKB yang mengatur pembatasan operasional angkutan barang dan rekayasa lalu lintas sangat berperan dalam menjaga VCR di bawah 0,7," jelas dia.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan