Pelanggaran Prokes Kampanye Pekan Pertama Tak Signifikan

Jumat, 02 Oktober 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menilai pelaksanaan kampanye pilkada pada minggu pertama sudah berjalan dengan cukup baik.

Kampanye pilkada telah dilaksanakan sejak 26 September dan akan berakhir pada 5 Desember 2020.

“Secara umum pelaksanaan kampanye pilkada minggu pertama berjalan cukup baik,” ujar Mahfud usai Rapat Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Kampanye Pilkada Serentak di Kantor Kemendagri, Jumat (2/10).

Baca Juga

Parpol Bertanggung Jawab Terhadap Kepatuhan Protokol Kesehatan Saat Pilkada 2020

Menurut Mahfud, pelanggaran yang terjadi selama kampanye seminggu terakhir tidak signifikan. Meskipun masih terdapat pelanggaran protokol kesehatan, tapi tidak masif.

“Misalnya yang hadir pertemuan 50 ternyata 53 orang. Atau ada yang 50 jaga jaraknya di bagian tertentu tidak tertib. Ada yang lupa pakai masker, sebagian pakai. Ada di 53 dari 309 daerah kab/kota. Jadi ini kira-kira 15% dan itu kecil-kecil,” ujarnya.

Pelanggaran-pelanggaran itu sejauh ini masih dapat diatasi dengan baik. “Jadi 53 daerah dari 309 daerah dengan pelanggaran yang masih bisa diatasi tanpa ramai-ramai,” ujarnya.

Ilustrasi Pilkada 2020. Foto: ANTARA

Mahfud menyebut ada penurunan jumlah zona merah COVID-19 di daerah penyelenggara pilkada dari 45 daerah menjadi 29. Sementara di daerah yang tak menggelar pilkada, zona merah bertambah dari 25 menjadi 33 daerah.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu berkata kerawanan pandemi tergantung kedisiplinan di masing-masing daerah. Tak ada kaitannya dengan gelaran pilkada.

"Protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat dari hasil evaluasi hari pertama kerawanan itu tidak terletak pada daerah itu ada pilkada atau tidak, tapi pada kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya.

Baca Juga

Dewas KPK Tunda Sidang Putusan Dugaan Pelanggaran Etik Plt Direktur Dumas

Dia mengatakan, daerah yang tidak melaksanakan Pilkada seperti DKI Jakarta dan Aceh seminggu ini terus mengalami kenaikan kasus COVID-19.

“Di DKI dan Aceh yang tidak ada pilkada justru angka infeksinya tinggi. Di Aceh naik cukup tinggi. Di DKI selalu menjadi juara satu tertinggi penularannya,” ungkapnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan