Pedagang Sapi Mogok Massal, Itu Solidaritas Buat Teman
Jumat, 14 Agustus 2015 -
MerahPutih Bisnis - Mogok massal yang dilakukan pedagang daging sapi 4 hari lalu adalah bentuk solidaritas antar sesama pedagang.
Hal ini diakui sejumlah Pemilik Rumah Potong Hewan (RPH), Yang berlokasi di Tangerang Selatan, Kamis (13/8).
Menurut pengakuan H. Saleh, Pemilik RPH Intisari, Kampung Sawah, Tangerang Selatan, Sebetulnya yang bermasalah itu adalah sapi impor, lantaran harganya terus melambung beberapa bulan terakhir.
Sementara untuk sapi lokal, katanya harganya tetap stabil. Padahal, bila dibandingkan secara kualitas, sapi lokal lebih baik dari sapi impor.
"Sapi impor harganya terus naik, bahkan mengalahkan harga sapi lokal," katanya kepada merahputih.com, Kamis (13/8).
Kenaikan harga di tataran feed loader hingga rumah jagal, memaksa pedagang harus mensamakan harga di pasaran.
"Sebelumnya harga sapi impor di pasaran lebih murah ketimbang sapi lokal, tapi akhir-akhir ini harus disamakan karena harga di Feed loader naik," ungkapnya.
Atas dasar itu, kelompok pedagang sapi lokal sepakat untuk melakukan aksi bersama pedagang sapi impor dalam bentuk mogok massal jualan.
"Sebetulnya, kalau pedagang sapi lokal ingin jualan juga bisa, tapi kemungkinan akan terjadi benturan dilapangan, makanya kita sepakat untuk bersolidaritas, agar pemerintah juga dengar," tuntasnya.(fdi)
Baca Juga:
Ingin Harga Daging Sapi Murah? Biarkan Importir Berkompetisi
Alami Kerugian, Pedagang Daging Sapi Tak Akan Mogok Lagi
Rumah Potong Hewan Simpan Daging Sapi karena Alasan Ini
Pedagang Daging Sapi Mulai Berdagang, Pembeli Masih Sepi