PDIP Minta Anggaran Sumur Resapan DKI Dihilangkan

Senin, 15 November 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - DPRD menilai pembuatan sumur resapan belum optimal mengatasi banjir di Jakarta. Program andalan Dinas Sumber Daya Air (SDA) itu juga dikeluhkan sebagian masyarakat.

DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar anggaran sumur resapan di tahun 2022 dihilangkan.

"Mau dikurangi atau dihapus, saya setuju saja. Kalau saya sangat sepakat anggaran sumur resapan untuk dinolkan, tapi memang ternyata masih ada daerah yang butuh itu untuk 2022," kata Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (15/11).

Baca Juga:

Pembangunan Sumur Resapan di Dekat BKT Dinilai Hanya Buang-buang Anggaran

Terlebih, politisi DPI Perjuangan ini berkata, pembuatan sumur resapan di sejumlah titik membuat bingung masyarakat. Salah satunya adalah pembangunan di dekat Kanal Banjir Timur atau Banjir Kanal Timur (BKT). Bahkan, Ida menerima keluhan langsung dari warga setempat.

"Seharian saya dapat WhatsApp dari masyarakat, protes terkait dengan itu. Banyak komplain, bukan dari masyarakat umum tapi tokoh masyarakat juga banyak komplain, akhirnya tidak tepat dan sebagainya," papar Ida.

Baca Juga:

PSI Meragukan Efektivitas Proyek Sumur Resapan Garapan Anies

Oleh sebab itu, Ida meminta Dinas SDA DKI untuk mengevaluasi penggunaan anggaran sumur resapan agar lebih tepat sasaran.

Sepengetahuannya, dalam penyusunan APBD tahun anggaran 2022, Pemprov DKI mengajukan Rp 120 miliar untuk pembangunan drainase vertikal tersebut.

"Harusnya enggak di samping BKT ya, kan resapannya mudah sekali ke sana. Saya minta dievaluasi lah. Saya berharap SDA memang mengevaluasi sumur resapan yang baru dibangun dan betul-betul titik itu tepat atau tidak," pungkasnya. (Asp)

Baca Juga:

Sumur Resapan di ITC Cempaka Mas Dibuat Pihak Ketiga Pakai Dana PEN

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan