PBB Kehabisan Dana Untuk Pengungsi Suriah

Selasa, 02 Desember 2014 - Adinda Nurrizki

>MerahPutih Internasional- Badan pangan PBB telah mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan program pangan yang telah melayani lebih dari 1,7 juta pengungsi Suriah karena telah kehabisan dana.

>Pada hari Senin kemarin, The World Food Programme (WFP) mengutarakan bahwa mereka membutuhkan dana setidaknya $ 64 juta pada bulan Desember untuk membantu pengungsi Suriah yang saat ini tinggal di negara-negara tetangga seperti Yordania, Lebanon, Irak dan Turki.

>"Penangguhan dana bantuan pangan WFP akan membahayakan kesehatan dan keselamatan para pengungsi ini dan berpotensi menimbulkan ketegangan lebih lanjut, ketidakstabilan dan ketidakamanan di negara-negara tetangga, suspensi bantuan ini juga akan menjadi bencana bagi banyak keluarga yang sudah menderita" kata Direktur Eksekutif WFP Etharin Cousin kepada pendonor.

>Sejak perang Suriah dimulai pada tahun 2011, lebih dari tiga juta orang melarikan diri ke negara tetangga.

>Di bawah program PBB, para pengungsi menggunakan voucher untuk membeli makanan di toko-toko lokal. PBB saat ini hanya memberikan bahan makanan dasar seperti tepung, minyak goreng dan gula. Tetapi juga memberikan voucher makanan penting bagi anak bayi dan ibu hamil.

>"Tanpa voucher WFP, banyak keluarga akan kelaparan. Mereka sudah berjuang untuk bertahan pada musim dingin yang keras, konsekuensi dari menghentikan bantuan ini akan menghancurkan," seru PBB.

>Setiap bulan, PBB memberikan makanan lebih dari empat juta orang di dalam Suriah, dan lebih dari satu juta orang yang sekarang ini ditampung di negara-negara lain.

>Muhannad Hadi, koordinator PBB dari program makanan, mengatakan bahwa para pengungsi akan menghadapi musim dingin yang keras tanpa dukungan dari badan dunia.

>"Ini jelas bencana," katanya, saat di ibukota Yordania Amman. "Jika kita tidak bisa memberikan voucher makanan, mereka tidak akan bisa makan."

>"Kami meminta dunia untuk membantu. Ini adalah krisis internasional." tambahnya.

>Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan bahwa kurangnya uang tunai memaksa mereka untuk memprioritaskan para pengungsi ini dalam menghadapi musim dingin dan pengungsi rentan seperti bayi yang baru lahir.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan