Paspor ‘New Normal’ bagi Penumpang Pesawat

Kamis, 14 Mei 2020 - Leonard

PIHAK berwenang di Yunani mengatakan mereka dapat membuka perbatasan negara untuk pelancong yang datang dengan disertai surat kesehatan. Diperlukan dokumen elektronik yang menyatakan status kesehatan seseorang dan mengkonfirmasi bahwa mereka telah diuji negatif untuk COVID-19.

Pelancong akan menunjukkan dokumen melalui gawai mereka sebelum naik ke pesawat atau kapal feri, kemudian diperiksa suhu badan mereka begitu mendarat. Destinasi wisata populer seperti Sardinia, Capri dan Ischia di Italia, dan Kepulauan Balearic di Spanyol sedang mempertimbangkan langkah serupa.

Baca juga:

Travel Bubble, Berwisata Gaya Baru ala Selandia Baru dan Australia

1
Bisa jadi akan ada tambahan sertifikasi bebas COVID-19 yang menyertai paspor. (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)

Pemerintah Jerman, Prancis, dan Inggris berdiskusi dengan para peneliti dan perusahaan teknologi mengenai kemungkinan mengembangkan paspor kesehatan atau imunitas. Ini berhubungan dengan kemungkinan meredanya wabah COVID-19 di beberapa negara. Bukan mustahil kemudian orang-orang akan bepergian seperti biasanya.

Mirip dengan sistem kesehatan warna-berkode QR Tiongkok yang memverifikasi potensi seseorang memiliki risiko penularan. Paspor akan menggunakan data dari tes antibodi khusus COVID-19 untuk mengetahui apakah seseorang pada waktu itu memiliki virus atau bersih. Hanya saja yang masih menjadi pertimbangan adalah efisiensi penggunaan paspor 'new normal' itu.

Baca juga:

Layanan Transportasi tidak akan Pernah Sama setelah Pandemi

2
Penumpang harus tetap menjalankan protokol kesehatan dari WHO. (Foto: Pexels/Longxiang Qian)

Pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini tidak ada bukti yang mengatakan bahwa ada kemunginan orang yang mengembangkan antibodi setelah pulih dari COVID-19, kebal terhadap infeksi kedua.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 24 April, WHO mencatat. "Pada titik pandemi ini, tidak ada bukti cukup tentang keefektifan kekebalan antibodi menjamin akurasi 'paspor imunitas' atau 'sertifikat bebas risiko'. Orang yang berasumsi bahwa mereka kebal terhadap infeksi kedua setelah mereka menerima hasil tes positif, mungkin telah mengabaikan nasihat kesehatan masyarakat."

Untuk saat ini, diperlukan lebih banyak penelitian sebelum paspor kesehatan dapat digunakan. Namun pengujian itu kemungkinan bisa menjadi ‘new normal’ di kemudian hari.

Pada bulan April, Emirates menjadi maskapai pertama yang melakukan pengujian cepat di tempat. Bekerja dengan otoritas kesehatan Dubai, penumpang harus melakukan tes COVID-19 menggunakan tes darah yang memberikan hasil dalam 10 menit. Maskapai mengatakan bahwa ada kemungkinan data dari tes ini dapat digunakan untuk menginformasikan sertifikat kesehatan. (lgi)

Baca juga:

Desain Terbaru Kursi Pesawat "Social Distancing", Normal Baru Usai Pandemi COVID-19

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan