Parkindo: Bentrok di Aceh Singkil Merupakan Kelalaian Negara
Kamis, 15 Oktober 2015 -
Merahputih Peristiwa- Aksi bentrok antar massa di Desa Suka Makmur, Gunung Meriah,Kabupaten Aceh Singkil, mengundang reaksi dari berbagai pihak. Salah satunya reaksi keras dari Partisipasi Kristen Indonesia (Parkindo). Organiasi masyarakat yang dulunya adalah Partai Kristen Indonesia, menyesalkan terjadinya pembakaran terhadap rumah ibadah di Singkil Aceh.
Kepada awak media, Alida Handau Lampe, Ketua Umum Parkindo mengungkapkan, kejadian di Singkil merupakan kelalaian dari negara. Dan seharusnya bisa di antisipasi lebih dini. Hal tersebut diungkapkan Alida Rabu (14/10) malam di Persekutuan Gereja Se-Indonesia. (PGI) di jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
"Kejadian pembakaran gereja di Singkil ini merupakan kelalaian negara, kelalaian dari polisi dan aparat negara, juga kelalaian dari Badan Intelegent Nasional (BIN). Saya mengungkapkan kritik auto kritik terhadap umat kristiani, karena kalau kita lihat di Singkil Aceh ini, untuk wilayah sekecil itu, berdiri 21 Gereja itu terlalu berlebihan. Apalagi sebelum ada kejadian ini sudah ada kesepakatan antara 2 belah pihak, dengan saudara-saudara kita yang muslim, maupun saudara kita di kristiani, dan juga pemerintah daerah setempat. Mereka sudah melewati satu kesepakatan, untuk gereja-gereja yang tidak ada ijinnya, mereka sepakat untuk dibongkar dan itu ada 10 gereja jumlahnya," ujar Alida, Ketua Umum Parkindo.
Alida melanjutkan, Kemudian 11 gereja sisanya, harus mengurus perijinan yang ada dalam kurun waktu 6 bulan. Parkindo memandang waktu 6 bulan yang diberikan merupakan waktu yang lebih dari cukup untuk menyelesaikan perijinan sebagai aturan yang harus diikuti.
"Akan tetapi sebelum hal ini berjalan ada 2 gereja dibakar, dan yang dibakar itu adalah gereja-gereja besar yang sudah sejak lama berdiri. Jadi sebenarnya apa yang terjadi disana adalah hal-hal yang sudah bisa diantisipasi dari jauh-jauh hari. Dengan dialog dan pengawalan kesepakatan secara terus menerus hal ini bisa diantisipasi. Namun sekali lagi, kita sangat mengutuk kekerasan dari pihak manapun," tambahnya.
Untuk diketahui, Bentrokan bermula dari sekelompok massa bersenjata tajam mendatangi salah satu gereja di Desa Suka Makmur, Gunung Meriah,Kabupaten Aceh Singkil, dan membakarnya. (aka)
Baca Juga: