Orangtua di Jakarta Bisa Bawa Anak yang Hobi Tawuran untuk Dibina di Panti Sosial
Peristiwa tawuran yang terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (4/5/2025). ANTARA/HO-Instagram/jakartaselatan24jam.
MERAHPUTIH.COM - TAWURAN antarpelajar dan antarkampung masih marak terjadi di Jakarta. Acap kali aksi tawuran itu memakan korban jiwa. Untuk mengatasi masalah tawuran ini, orangtua bisa membawa anak mereka untuk dibina di panti sosial milik Pemprov DKI Jakarta karena sering mengikuti tawuran pelajar.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta Iqbal Akbarudin mengatakan orangtua bisa meminta perangkat daerah setempat untuk membuat rujukan pembinaan kepada Dinsos DKI.
"Kalau ada rujukan anak tawuran (untuk dibina di panti sosial), kami terima. Rujukannya dari RT-RW, lurah, dan wali kota," ucap Iqbal kepada wartawan, Jumat (26/9).
Iqbal menyebut Dinsos DKI memang tak menjaring para pelajar yang kedapatan sedang ikut tawuran. Namun, pihaknya bisa menampung pelajar nakal tersebut untuk diberikan pembinaan.
Baca juga:
Gubernur Jakarta Pramono Anung Ancam Lacak Media Sosial Tampilkan Tawuran
Sebelum menjalani pembinaan, anak-anak hobi tawuran tersebut akan menjalani pemeriksaan di panti sosial Cengkareng, Jakarta Barat. "Nanti diterima si panti yang di Cengkareng. Ada pembinaan dulu, kami treatment dulu lah. Dari situ nanti kami petakan, kami identifikasikan mana yang layak diangkut ke sini, Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1," imbuhnya.
Saat ini, Pemprov DKI mencatat sekitar 7.700 warga yang dibina di 22 panti sosial milik Dinsos DKI. Mayoritas yang menetap sementara di panti merupakan warga rentan dan kurang beruntung.
Biasanya, warga pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) seperti pengemis, gelandangan, manusia silver, hingga orang dengan gangguan jiwa tersebut dijaring Satpol PP DKI Jakarta dan dibawa ke panti sosial untuk dibina.
Warga binaan panti, lanjut Iqbal, biasanya diberikan pembinaan dan belajar keterampilan selama satu tahun. Dengan harapan, setlah proses pembinaan, mereka mampu melanjutkan kehidupan mandiri dengan lebih baik.
Pembinaan satu tahun ini hanya dilakukan untuk warga Jakarta. Sementara itu, jika PPKS yang terjaring berasal dari luar daerah, Dinsos DKI akan berkoordinasi dengan dinas sosial daerah yang bersangkutan untuk memproses pemulangan.
"Kami punya kegiatan pemulangan bahkan penjeputan dari daerah luar ke Jakarta, maupun mengantar warga dari luar Jakarta ke tempatnya," urai Iqbal.(Asp)
Baca juga:
PSI DKI Usul Pramono Kirim Anak Tawuran ke Barak, Tiru Kebijakan Dedi Mulyadi
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Belajar-Mengajar Dilakukan Daring
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Surat Pendaftaran Ulang Ditolak, Pemprov DKI bakal Kirim ke RT/RW
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Dishub DKI Ingin Wujudkan Transportasi Lebih Hijau, Efisien, dan Inklusif