Paramount Global Rumahkan 800 Karyawan, CEO Sebut Upaya Pengurangan Biaya
Rabu, 14 Februari 2024 -
MERAHPUTIH.COM - PARAMOUNT Global telah memutuskan memberhentikan sekitar 800 karyawan di seluruh dunia. Jumlah itu sekitar 3 persen dari total karyawan perusahaan. Pemberhentian karyawan itu merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi biaya.
CEO of Paramount Bob Bakish mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah memo kepada staf pada Selasa (13/2). Karyawan di Amerika Serikat akan diberi tahu tentang pemutusan hubungan kerja pada Selasa (13/2). Sementara itu, karyawan internasional akan diberi tahu seiring waktu sesuai dengan hukum setempat di negara masing-masing. Namun, memo tersebut tidak memberikan detail jumlah karyawan yang dipecat.
BACA JUGA:
Paramount Rilis Trailer Pertama Film 'Bob Marley : One Love'
Meski demikian, sumber-sumber mengonfirmasi bahwa sekitar 800 orang akan diberhentikan di berbagai divisi perusahaan, termasuk CBS, Paramount Pictures, Paramount+, Pluto TV, Showtime, dan jaringan kabel seperti Comedy Central, Nickelodeon, dan MTV.
Dalam memo tersebut, Bakish menyoroti kesuksesan perusahaan dengan siaran Super Bowl LVIII yang menjadi yang paling banyak ditonton dalam sejarah, serta program-program baru yang populer di CBS dan kembalinya Jon Stewart ke The Daily Show di Comedy Central.

CEO Paramount Global ingin tekan biaya operasional perusahaan. (Foto: Pexels/Ron Lach)
Bakish menggambarkan keputusan tersebut sebagai langkah yang diperlukan untuk membangun momentum dan mewujudkan visi strategis perusahaan untuk tahun mendatang. Pada akhir 2022, Paramount Global memiliki sekitar 24.500 karyawan penuh waktu.
Langkah pemangkasan ini terjadi di tengah rumor-rumor tentang potensi merger dan akuisisi perusahaan. Skydance Media dan Allen Media Group telah menjadi bagian dari percakapan terkait potensi pembelian atau penggabungan dengan Paramount Global, meskipun belum ada keputusan final yang diambil.
Meski pendapatan Paramount Global naik 3 persen pada kuartal ketiga 2023 berkat pertumbuhan bisnis streaming dan film, pendapatan dari divisi TV linier mengalami penurunan 8 persen karena penjualan iklan televisi tradisional terus menurun.(waf)
BACA JUGA: