Pandangan Pemerhati Budaya UNS Solo Terkait Fenomena Artis Adopsi Boneka Arwah

Rabu, 05 Januari 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Mengadopsi boneka arwah atau spirit doll sebagai anak yang dilakukan sejumlah artis jadi sorotan publik.

Pemerhati budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto, pun angkat bicara dengan menyebut fenomena boneka arwah di Indonesia bukanlah sesuatu yang baru.

Baca Juga

Babak Baru Kasus Tewasnya Mahasiswa Menwa UNS

Menurutnya, masyarakat sejak lama memang sudah mempercayai boneka arwah. Dalam mitologi Jawa ada perilaku supranatural menggunakan media visual, seperti boneka, untuk berdialog dengan entitas arwah.

"Di daerah lain juga kita lihat terdapat fenomena permainan supranatural dengan menggunakan boneka atau visualisasi wujud manusia," kata Tundjung, Selasa (4/1).

Ia mencontohkan, di kebudayaan Jawa boneka yang dipercaya sebagai media mendatangkan arwah adalah Jelangkung. Sedangkan, di daerah lain disebut Nini Thowok atau Nini Thowong.

"Jelangkung itu terbuat dari gayung atau di Jawa disebut dengan siwur (alat untuk mandi) yang terbuat dari batok (kulit kelapa) dan diberikan ragangan kayu untuk tangan," papar dia.

Pemerhati budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto. Foto: MP/Ismail

Kalau Jelangkung, kata dia, itu dipersonifikasikan sebagai figur laki-laki, maka boneka arwah yang personifikasinya perempuan disebut dengan Nini Thowok. Adopsi Boneka Arwah, menurutnya tidak bisa lepas pengaruh kebudayaan mitologi Jawa erat kaitannya dengan perkembangan animisme dan dinamisme.

"Dalam berbagai khasanah dan pustaka sejarah disebutkan sejak zaman Mesolitikum sudah muncul kepercayaan terhadap kekuatan roh. Itu masih berkembang di tengah masyarakat kita sekarang," ucap dia.

Baca Juga

2 Dosen Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Unsri Bentuk Satgas Beranggota Mahasiswa

Kemudian, hadirnya paham Hindu-Budha semakin memperkaya kepercayaan terhadap roh yang sebelumnya sudah ada. Hal ini, menurut Tundjung, mendorong manusia untuk hidup dan membangun harmonisasi dengan entitas roh.

"Hasil harmonisasi itulah yang kemudian melahirkan perilaku menghadirkan roh dalam visualisasi diri orang dan boneka atau benda bertuah," papar dia.

Tidak hanya itu, Tundjung menyebut ada boneka arwah bernama Ca Lai Gong dalam kebudayaan Tiongkok yang turut dipercaya dapat menghadirkan arwah. Dengan ini jika dilihat dari kacamata budaya adopsi boneka arwah itu bukan hal aneh dan bukan barang baru. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Satu Dosen Tidak Akui Lakukan Pelecehan Seksual, Unsri Belum Berikan Sanksi Tambahan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan