Pameran Foto Jurnalistik ‘SANTRI V.2’ Hadirkan Imaji Kehidupan Pondok Pesantren
Sabtu, 18 Oktober 2025 -
MERAHPUTIH.COM — KARPET hijau menghampar di Pendopo Tejokusuman Masjid Jami Lasem, Desa Karangturi, Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (18/10). Sore itu, beberapa santri datang ke pendopo bersama pengasuh pondok mereka. Bersama dengan para undangan dan para kiai, mereka duduk bersama di atas karpet hijau itu. Sekalian yang hadir duduk sama rendah. Tak ada yang ditempatkan lebih tinggi.
Meski suasana terasa bak majelis santri, hadirin di pendopo masjid yang merupakan salah satu cagar budaya di Jawa Tengah itu tengah bersiap mengikuti pembukaan Pameran Foto Jurnalistik SANTRI Volume 2 (V.2). Pameran foto ini merupakan kolaborasi Kantor Berita ANTARA dengan Yayasan Lasem Heritage, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Semarang, Museum Islam Nusantara, Perpustakaan Masjid Jami Lasem, Ponpes Putri dan STAI Al-Hidayat, Ponpes Kauman Lasem, Perpustakaan Masjid Jami Lasem, Museum Islam Nusantara, dan Rumah Merah Lasem.
Pameran Foto Jurnalistik SANTRI V.2 dihelat di dua lokasi yaitu, Pendopo Masjid Jami’ Lasem dan Rumah Nyonya (Kompleks Rumah Merah Lasem) di Jalan Karangturi 4 No 7, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, pada 18-25 Oktober. Pameran ini digelar dalam rangka menyambut Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober. Santri dipilih sebagai tema pameran karena keberadaan pondok pesantren beserta para santrinya memiliki peran penting di Indonesia.
“Pameran ini untuk mengingat dan meneladani kembali peran santri dalam sejarah panjang Republik Indonesia. Termasuk peran dari pondok pesantren sebagai pembela Tanah Air, pelopor pendidikan agama dan moral masyarakat,” ujar kurator pameran Ismar Patrizki, dalam catatan kuratorial Pameran Foto SANTRI V.2.
Baca juga:
Ismar menyebut Kantor Berita ANTARA menggagas Pameran Foto Jurnalistik bertajuk SANTRI sebagai bagian dari diseminasi berita foto ANTARA kepada khalayak luas. Pameran kali ini merupakan pameran kedua yang mengangkat tema Santri. Sebelumnya, pameran dengan tema serupa digelar di Kediri, Jawa Timur, pada November 2024.
Menurut Ismar, Lasem dipilih sebagai lokasi pelaksanaan Pameran Foto Jurnalistik SANTRI pada 2025 ini karena Lasem punya sejarah panjang sebagai ‘Kota Santri’ melalui keberadaan banyak pondok pesantren yang telah banyak melahirkan dan menurunkan para ulama besar di Tanah Air. Keberadaan pondok pesantren di Lasem yang hidup harmonis berdampingan dengan keluarga keturunan etnis Tionghoa menjadikan Lasem demikian istimewa.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang Mutaqin menyambut baik penyelenggaraan pameran ini. Tak hanya mengenalkan Lasem sebagai ‘Kota Santri’, pameran ini diharap memberi dampak positif bagi kunjungan wisata dan pengenalan Lasem sebagai destinasi budaya dan religi.
Baca juga:
Rekaman Foto Kontribusi Pesantren bagi Bangsa
Sebanyak 123 foto dipamerkan dalam Pameran Foto SANTRI V.2. Foto-foto tersebut merupakan hasil bidikan Pewarta Foto ANTARA, PFI Semarang, Yayasan Lasem Heritage, dan komunitas lokal. Sebanyak 49 fotografer berkontribusi menyajikan dinamika kehidupan santri dan dunia pesantren dalam berbagai sudut pandang yang hangat, humanis, dan penuh nilai. Gambar-gambar yang ditampilkan memperlihatkan kebersahajaan, keimanan, hingga aktualisasi para santri dalam mempelajari dan mengembangkan berbagai bidang seperti sains, teknologi, dan wirausaha. Selain itu, pameran ini juga menyajikan beberapa foto tradisi bernuansa Islam dan masjid-masjid kuno di Pulau Jawa.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayat Lasem sekaligus Rektor STAI Al Hidayat, KH Sholahudin Fatawi, menyebut Pameran Foto Jurnalistik SANTRI V.2 menyuarakan aktivitas dan kreativitas yang telah dilakukan para santri dan pesantren. “Pameran foto santri ini memiliki makna penting. Pameran ini menjadi ajang siar, pemberitaan, sekaligus penyuara kontribusi para santri bagi bangsa ini. Pameran ini menjadi bukti autentik atas segala bentuk khidmat santri kepada masyarakat,” kata KH Sholahudin Fatawi atau yang lebih akrab disapa Gus Din ini.
Menurutnya, foto-foto yang dipamerkan menunjukkan pesantren memiliki kontribusi luar biasa dalam membangun fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Apa yang selalu dipikirkan dan direncanakan para santri serta pesantren yakni cara memperkuat dan memperkokoh pondasi keberagaman demi tercapainya kehidupan yang berkemajuan dan bermakmur. Tentu saja, modal utama dari semua itu ialah persatuan dalam perbedaan.
Gus Din menegaskan foto-foto yang dipamerkan ini menjadi bukti nyata kesederhanaan pesantren dan para santrinya, bagaimana mereka hidup dengan sederhana mampu memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara. Dari pesantren lah tumbuh harapan-harapan besar untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama yang dibingkai dalam kebersamaan walaupun terdapat perbedaan.
Baca juga:
Galeri Foto Jurnalistik Antara Dibuka kembali, Gelar Pameran Foto ‘Pers, Demokrasi, & Pembangunan’
Senada, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Rembang Achmad Sholchan menegaskan foto-foto dalam pameran ini juga merupakan bagian penting dari arsip bangsa. “Arsip menunjukkan santri memiliki peranan penting yang tak tergantikan dalam sejarah Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah Mohammad Faizin yang mewakili Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut kehidupan santri selalu menarik perhatian publik. “Santri punya disiplin tinggi dan sejak dulu menjadi garda terdepan perjuangan bangsa," ujarnya. Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Jateng memberikan perhatian serius terhadap pondok pesantren dengan hadirnya Pergub No. 17/2025 sebagai turunan dari Perda Nomor 10 Tahun 2025 untuk memperkuat peran pesantren dalam masyarakat.
Penguatan peran pesantren ini, menurut Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Rembang KH Muhammad Zaim Ahmad Ma'soem mengingatkan pentingnya menjaga tradisi pesantren tanpa menolak modernisasi. Ia menyebut foto-foto dalam pameran ini sebagai potongan-potongan puzzle yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa mendatang.
"Modernisasi merupakan sesuatu yang pasti. Bukan hanya urusan kekinian, melainkan juga masa depan," ujarnya.
Serangkaian dengan penyelenggaraan Pameran Foto Jurnalistik SANTRI V.2 digelar pula kegiatan seperti, Hunting Bareng Pewarta Foto ANTARA ‘Jelajah Lasem Heritage’, dan Temu Wicara ‘Fotografi, Santri, dan Pesantren’. Tidak hanya itu, untuk lebih memeriahkan Pameran Foto Jurnalistik SANTRI V.2 digelar pula beberapa kegiatan pameran lainnya yaitu Pameran Arsip Visual Ponpes Kauman, Warga, dan Desa Dasun serta Pameran Arsip Visual Ponpes Putri Al-Hidayat. Kedua pameran arsip visual ini menghadirkan foto-foto dokumentasi lawas milik warga setempat, Ponpes Kauman, dan Ponpes Al-Hidayat. Semua kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus diselenggarakan secara berkesinambungan dengan skala yang lebih luas. Harapannya, semakin banyak sumber foto dan arsip yang dapat dihimpun sehingga masyarakat luas bisa melihat dan memahami apa saja yang telah dilakukan santri dan pesantren,” kata Gus Din yang juga merupakan Takmir Masjid Jami’ Lasem sekaligus Ketua PCNU Lasem.(*)
Baca juga:
Pameran Foto ‘Pers, Demokrasi, & Pembangunan’ Tampilkan Dunia Kewartawanan Indonesia