Pakar Telematika Ungkap Pihak yang Paling Bertanggungjawab Dibalik Tumbangnya Pusat Data Nasional

Selasa, 25 Juni 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) paling disorot buntut tumbangnya Pusat Data Nasional (PDN) yang terjadi selama beberapa hari. Hal ini diungkapkan Pakar telematika Roy Suryo.

"Dalam hal ini Kominfo sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas kasus di PDN ini," katanya di Jakarta, Selasa (25/6).

Menurut Roy, Kominfo merupakan lembaga yang mengurusi persoalan data dan jaringan siber milik pemerintah.

Roy menuturkan, ketidakterbukaan Kominfo terkait penyebab tumbangnya PDN membuat menuculnya sejumlah asumsi di tengah masyarakat.

Dengan berlarutnya penanganan, Roy pun menduga bahwa Kominfo tidak memiliki backup data terkait PDN.

Baca juga:

Pusat Data Nasional Alami Masalah, Layanan Imigrasi di Bandara Soetta Terganggu

Roy melanjutkan, jika memang Kominfo memiliki backup data PDN, maka penanganan ataupun pemulihannya tidak perlu membutuhkan waktu lama.

"Karena bila memang ada backup-nya, tidak sampai 1x24 jam atau hanya beberapa jam bahkan menit saja, data yang rusak bisa segera dipulihkan dengan fungsi DRC (Data Recovery Center) yang tersedia," ucap Roy.

Usai serangan ransomware ini, mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga ini pun mempertanyakan kesiapan pembangunan PDN di Cikarang yang menelan biaya Rp 2,7 triliun untuk menangkal serangan serupa.

Baca juga:

Situs PPDB hingga Imigrasi Down Imbas Gangguan Pusat Data Nasional Kominfo

Pasalnya, PDN itu akan menampung data dari puluhan kementerian dan lembaga hingga pemerintahan kabupaten maupun kota.

“Saya melihat pemerintah tidak serius dalam menangani data penting milik rakyat yang sudah menjadi tanggung jawabnya tersebut,” ungkap Roy yang juga mantan Anggota Komisi 1 DPR ini.

Roy juga mengkritik pemerintah yang tidak minta maaf dan tak terbuka dalam kasus tumbangnya PDN selama berhari-hari.

“Pemerintah perlu meminta maaf karena tumbangnya PDN ini berdampak bagi kehidupan masyarakat," tutup Roy.

Baca juga:

Penyerang Pusat Data Sementara Minta USD 8 Juta, Menkominfo: Tak Bakal Dipenuhi

Sebelumnya, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian mengumumkan tumbangnya PDN karena serangan virus ransomware bernama Brain Cipher.

Hinsa menyebut ransomware Brain Chipher merupakan virus dari pengembangan LockBit.

LockBit ransomware merupakan virus yang bekerja dengan memblokir akses pengguna ke sistem komputer dengan imbalan pembayaran tebusan.

Sementara, Menkominfo, Budi Arie Setiadi menuturkan penyerang server PDN meminta tebusan sebesar USD 8 juta. (knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan