Pakai Beskap Betawi, Prabowo Subianto Pernah Dikira Pemilik Restoran

Rabu, 21 November 2018 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Calon presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Indonesia Economic Forum 2018. Kehadirannya dalam forum tersebut untuk memenuhi undangan sebagai pembicara.

Namun, ada yang menarik saat Prabowo tiba. Sebab ia mengenakan pakaian adat Beskap Betawi di dalam forum yang dipenuhi oleh orang-orang yang mengenakan jas.

Prabowo menjelaskan bahwa dirinya ingin mengangkat jati diri bangsa Indonesia di depan forum-forum resmi yang dihadiri oleh para tokoh-tokoh ekonomi, pejabat tinggi dari berbagai negara dan forum-forum internasional lainnya dengan mengenakan pakaian nasional atau daerah.

"Biasanya dalam acara seperti ini semua orang menggunakan jas. Tapi kalau saya melihat negara India, Thailand, dan lainnya mereka selalu memakai pakaian nasional. Jadi, saya mencoba untuk memakai pakaian nasional saya dan saya ingin memberi contoh bahwa kita semua harus bangga dengan budaya kita," kata Prabowo di dalam Indonesia Economic Forum yang digelar di Hotel Shangrilla, Jakarta, Rabu (21/11).

Namun, ada cerita lucu yang terjadi saat ia berusaha mengangkat jati diri bangsa Indonesia dengan mengenakan pakaian Beskap Betawi.

Pasalnya, Prabowo pernah dianggap sebagai pemilik restoran oleh orang-orang asing lantaran pakaian yang ia kenakan mirip dengan para pelayan restoran yang dikunjunginya.

"Ada hal-hal lucu yang terjadi kepada saya. Saya pergi ke penerimaan diplomatik dan saya memakai pakaian nasional, lalu saya pergi ke sebuah restoran. Saya menyadari bahwa kebanyakan pelayan di sana berpakaian seperti saya. Jadi, ada sekumpulan orang asing yang datang ke saya dan memuji saya, mereka bilang 'Anda punya restoran yang sangat bagus. Tim Anda memiliki layanan yang sangat baik' setelah itu rekan Indonesianya berbisik, 'dia adalah kandidat calon presiden Indonesia'," ungkap Prabowo yang langsung disambut gelak tawa dari para peserta forum.

Prabowo Subianto berbicara di Rakernas LDII (Foto: Twitter @ldii_news)

Dalam forum tersebut, Prabowo juga mengibaratkan bahwa sistem ekonomi dalam sebuah negara itu mirip seperti anatomi tubuh manusia. Jika seorang manusia memiliki gaya hidup yang sehat, maka organ tubuh juga akan bekerja dengan baik.

Begitu pula dengan sistem sebuah negara, jika sumber daya alam kita dikelola dengan baik untuk sirkulasi kehidupan dan kemakmuran rakyat Indonesia, maka sudah otomatis pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan juga bisa tercipta.

"Kesehatan sistem ekonomi, atau kesehatan sebuah negara, kalau mempunyai gangguan pada sistemnya, maka badannya perlu ditangani. Kalau Anda ingin tahu kondisi sebuah negara, kita harus cek indikator-indikatornya. Jadi, pendekatan saya sekarang adalah melihat indikator kunci, indikator performa kita yang dapat dibandingkan dengan rekan-rekan negara tetangga," tutur Prabowo.

"Jangan membandingkan kita dengan Jerman, Amerika Serikat, atau Kanda. Bandingkan kita dengan Thailand, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Ini seperti mengecek darah kita di laboratorium. Jadi, ketika saya berbicara tentang indikator, saya sering difitnah. Tidak apa-apa. Saya hanya ingin berbicara dengan akal sehat," tandasnya. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan