Orang Indonesia Masih Senang Transaksi Tunai

Selasa, 26 Maret 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan terintegrasi di bidang teknologi sistem pembayaran melansir jika jumlah uang kartal atau uang tunai yang beredar di 2023 telah mencapai Rp1.101 triliun atau tumbuh 7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Direktur Utama Jalin Ario Tejo Bayu Aji mengatakan, total jumlah uang kartal yang beredar itu merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir.

Baca juga:

Transaksi Digital di Platform PaDI UMKM Telah Capai Rp 909 Triliun

"Kebutuhan uang tunai masyarakat ini, tahun 2023 kemarin merupakan angka yang tertinggi yaitu Rp 1.101 triliun, dan itu tumbuh dominannya di masyarakat sebesar 9 persen," kata Ario di Jakarta, Senin (25/3).

Ia mengatakan, pertumbuhan tersebut wajar mengingat uang tunai masih menjadi pilihan metode pembayaran favorit masyarakat Indonesia. Metode pembayaran yang sering digunakan masyarakat tercatat masih menggunakan uang tunai (cash), yakni sebesar 45 persen.

Lalu, diikuti dengan dompet digital (e-wallet) sebesar 28 persen, serta kartu debit dan kartu kredit yang sama-sama sebesar 11 persen.

Selain uang kartal, alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) juga mengalami pertumbuhan sebesar 1 persen yoy, dengan peningkatan terbesar dari tarik tunai sebesar 4 persen dan transaksi belanja meningkat 9 persen.

"Kami lihat metode pembayaran yang sering digunakan masyarakat itu ternyata 45 persen masih menggunakan cash. Kemudian transaksi setor tunai dengan menggunakan APMK itu, masih tumbuh 1 persen dan kemudian untuk belanja itu masih 9 persen," ujarnya.


Ia memaparkan, pertumbuhan signifikan terjadi pada transaksi digital. Pertumbuhan itu ditopang oleh akseptansi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di kota-kota besar, dan masih diproyeksikan akan bertumbuh degan potensi GMV 2x lipat dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).

"Nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 130 persen yoy dan mencapai Rp 294 triliun di tahun 2023," katanya. (*)

Baca juga:

Dari Rapat Kerja BPKN, Konsumen Dilindungi agar Transaksi Digital Aman Terkendali

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan