Orang Berusia 20-an Tahun Mengalami Sakit Jantung, ini Salah Satu Penyebabnya

Senin, 19 Juni 2023 - P Suryo R

SAKIT jantung, istilah umum untuk berbagai masalah jantung yang dapat dialami oleh manusia. Saat ini menjadi lebih umum di kalangan anak muda.

Serangan jantung di antara orang berusia 25 hingga 44 tahun meningkat sebanyak 30% sejak tahun 2020. Tren yang mengkhawatirkan karena sebagian besar serangan jantung tidak terjadi hingga orang mencapai usia 60 hingga 70an.

Baca Juga:

Apa itu Auditory Processing Disorder?

rokok
Tren vaping atau rokok elektrik di kalangan anak muda mungkin menjadi faktor penyebabnya. (Pexels/Adhen Wijaya Kusuma)

Mengutip Insider, para peneliti masih mempelajari peningkatan angka tersebut. Tiga ahli jantung mengatakan bahwa munculnya tren vaping atau rokok elektrik di kalangan anak muda mungkin menjadi faktor penyebabnya.

Jumlah siswa sekolah menengah pertama dan atas yang menggunakan rokok elektrik meningkat sebanyak 900% dari tahun 2011 hingga 2015 menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Kemudian ada sebanyak 2,5 juta remaja melakukan vaping pada tahun 2022.

Ahli jantung menjelaskan vaping dapat menimbulkan risiko kesehatan jantung yang mirip dengan rokok konvensional. Mereka menyebutkan bahwa masih diperlukan lebih banyak penelitian sebelum menetapkan penyebab utamanya.

"Rokok elektronik dan vaping sangat lazim di kalangan orang muda, dan itu adalah salah satu perilaku buruk kesehatan yang benar-benar dapat meningkat kedepannya," ungkap Dr. Nilay Shah, ahli jantung di Universitas Northwestern.

Faktanya, vaping dapat membuat jantung stres dengan cara yang sama seperti rokok konvensional.

Produsen vaping pertama kali memasarkan vape dan rokok elektrik sebagai cara untuk membantu perokok berhenti merokok, yang bisa membawa masuk zat tar dan asap yang terbakar ke dalam tubuh. Vaping, di sisi lain, memanaskan campuran cairan yang mengantarkan zat seperti nikotin ditambah bahan kimia dalam campuran cairan ke tubuh.

“Tetapi setiap paparan nikotin baik melalui vape atau rokok dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan sakit jantung,” kata Dr. Jim Liu, seorang ahli jantung di The Ohio State University Wexner Medical Center.

Liu mengatakan peningkatan tingkat sakit jantung di kalangan anak muda dapat dikaitkan dengan penggunaan rokok elektrik dan vaping, serta penggunaan obat-obatan terlarang.

Baca Juga:

Mengenal Venustraphobia, Fobia terhadap Perempuan Cantik

rokok
Bahan kimia dan zat berminyak yang terdapat dalam vape menyebabkan radang paru-paru. (Pexels/Olena Bohovyk)

Selain paparan nikotin, vaping, terutama ketika dimulai pada usia muda, dapat memiliki efek buruk lainnya pada jantung, kata Rose Marie Robertson, wakil kepala sains dan medis American Heart Association.

Pertama, menghirup bahan kimia dan zat berminyak yang terdapat dalam vape menyebabkan radang paru-paru, yang dapat menyebabkan sesak napas.

Robertson mengatakan mudah kehabisan napas membuat kaum muda enggan berolahraga, yang sangat penting untuk menangkal penyakit jantung. Meskipun nikotin vaping menghasilkan lebih sedikit zat beracun ke dalam tubuh dibandingkan dengan rokok konvensional, bahan kimia yang dihasilkannya seperti akrolein dan formaldehida diketahui memiliki hubungan dengan kerusakan jantung, menurut Robertson.

“Vape beraroma, populer di kalangan anak muda, malah mungkin lebih buruk lagi,” tambahnya.

Banyak pembuat rokok elektrik menggunakan perasa buatan dalam daftar FDA yang Umumnya diakui sebagai Aman (GRAS), tetapi daftar tersebut hanya mengandung bahan kimia yang aman saat dicerna melalui makanan, bukan saat dihirup.

“Jadi misalnya air sangat aman kalau diminum, tapi kalau dimasukan ke paru-paru, hasilnya tidak akan baik,” ujarnya.

Meskipun ahli jantung mengatakan mereka khawatir vaping bisa menjadi faktor signifikan di balik munculnya penyakit jantung di kalangan anak muda, para peneliti belum membuat hubungan langsung, sebagian karena tantangan untuk mempelajari topik ini.

Cara terbaik berikutnya untuk mempelajari efek ini adalah dengan mengamati kesehatan pengguna vape, perokok tradisional, dan bukan perokok selama setidaknya beberapa tahun kedepan. (dsh)

Baca Juga:

Pentingnya Rawat Kulit dari Paparan UVA dan UVB

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan