Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
Rabu, 17 September 2025 -
MerahPutih.com - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) untuk korban banjir telah dihentikan. Namun tidak bagi korban bencana banjir khususnya di Kabupaten Badung.
Demikian disampaikan Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (17/9). Penghentian pencarian dan pertolongan korban banjir sebagaimana diskusi tim gabungan di lapangan, dan juga disepakati oleh pihak keluarga, sebagaimana laporan dari Kantor SAR Bali.
"Keluarga korban (bencana banjir) sudah bisa menerima, namun pemantauan tetap dilaksanakan dengan menempatkan personel Basarnas," ujarnya.
Edy menambahkan operasi SAR untuk bencana longsor, seperti yang terjadi di Kabupaten Badung tetap berjalan karena merupakan kejadian berbeda.
"Di Badung ada tiga orang korban hilang akibat rumah yang longsor di tepi sungai," katanya dikutip dari Antara.
Baca juga:
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Adapun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya melaporkan bahwa operasi SAR korban banjir yang melanda sejumlah daerah di Bali dihentikan pada 16 September 2025 sesuai Berita Acara Nomor: BA-21/OPS.02.04/IX/SARDPS-2025.
Banjir di kawasan Baypass Simpang Dewa Ruci Kuta, Bali. (Foto: Instagram/Balichannelnews)
Keputusan itu, dijelaskan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, diambil dalam rapat evaluasi bersama tim gabungan dari Basarnas, Polda Bali, BPBD, dan relawan setelah masa operasi selama tujuh hari berakhir.
Namun, ia menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan pencarian dibuka kembali sebagaimana hasil evaluasi bersama SAR Mission Coordinator menyepakati bahwa upaya lanjutan akan difokuskan pada pemantauan dan koordinasi. (*)