Oknum Polisi Ancam dan Bentak Anak Pramuka

Selasa, 22 September 2015 - Ana Amalia

MerahPutih Peristiwa - Sebagai aparat negara, Polisi seharusnya dapat melindungi Warganya dan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.

Tapi nampaknya tak semua Polisi melakukan kewajibannya itu, ada beberapa oknum Polisi yang justru menggunakan jabatan Polisinya sebagai ajang 'kekuatan' dan 'kewenangan' dalam hal yang tak seharusnya dilakukan.

Hari ini, Selasa (22/9) akun Facebook Smp Muhammadiyah VII, memposting berbagai foto anak Pramuka yang mengalami prilaku kurang baik dari oknum Polisi.

Dituliskan bahwa, sekelompok anak Pramuka tengah mengikuti kegiatan menanam 500 pohon mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara sekaligus melakukan perkemahan pada 19-20 September 2015.

Acara berjalan dengan lancar, hingga pada saat hendak pulang terjadi kekacauan.

Kekacauan diakibatkan karena oknum polisi yang ditugaskan untuk menjemput anak-anak Pramuka tak sabar menunggu hinga anak-anak selesai makan siang.

Seorang oknum berteriak dan mengatakan kalimat-kalimat kasar hingga ancaman pada anak-anak Pramuka dan pembinanya.

Berikut kutipannya:

POLISI MENGANCAM ANGGOTA PRAMUKA

Kegiatan penanaman 500 pohon di Pantai Palo Merbo Percut sei tuan yang dilaksanakan anggota Pramuka Gudep 20.535 - 20. 536 dan perkemahan Sabtu-Minggu tanggal, 19 - 20 September 2015 berjalan dengan lancar dan baik. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan anggota pramuka dijemput dengan mobil Polisi Sabhara polresta medan, saat itu anggota dari kepolisian yang menjemput tidak sabar menunggu peserta Pramuka untuk pulang yang saat itu sedang makan siang. Kemudian polisi tersebut berbicara " kalau kalian makan kami akan tinggal kan kalian disini" hal tersebut awal dari gejolak terjadinya cecok, tanpa adanya konfirmasi kepada pembina Pramuka, perserta di paksa agar naik kemobil dan sebagian mengikut naik ke dalam mobil karna takut di tinggal, karena tidak sabar menunggu polisi tersebut menekan-nekan gas memberitanda supaya cepat, akan tetapi dengan keegoisan mereka akhirnya mobil yang dibawa polisi itu di jalankan dan di rem mendadak dan akhirnya satu orang dari anak pramuka terpelanting kebelakang mobil dan punggungnya terbetur dengan besi, setelah mobil berhenti adik-adik pramuka turun dari mobil dan menangis ketakutan, degan keangkuhan polisi yang tak mau bersabar menunggu. Seluruh pembina akhirnya mengejar mobil polisi itu dan menyuruh seluruh adik-adik pramuka turun dari mobill tersebut dan barangnya dikeluarkan, terjadilah cecok pembina dan Polisi yang tak sabar menunggu hanya sebentar untuk adik-adik makan karena baru selesai penanaman pohon mangrove di palo merbo percut sei tuan. setelah itu, salah satu dari pembina karena terlalu emosi melihat tindakan polisi tersebut R.T Napitupilu pangkat Bripka, memukul mobil polisi dengan tangan nya dan polisi itu marah-marah mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh dan mengajak berkelahi, setelah tindakan itu satu orang teman dari pembina membantu adu mulut karena tindakan yang dilakukan polisi itu sudah mencederai salah satu peserta pramuka, akhirnya polisi itu "R.T Napitupilu pangkat Bripka" yang tidak mau mengakui kesalahan mengatakan ancaman dari mulutnya" ku tembak kau ya". Seorang Pembina Pramuka "amsar" di ancam dengan ucapan akan ditembak. tidak pantas seorang Polisi yang katanya pelayan masyarakan dan apa lagi Anggota Pramuka di buat seperti itu.

Baca Juga:

  1. Begini Pesan Nur Angga Sebelum Meninggal
  2. Ibu dari Nur Angga Ardiansyah Maafkan Penganiaya Sang Anak
  3. Setelah Kasus Penganiayaan Mencuat, Keluarga Richard Jadi Tertutup
  4. Netizen Geram Ancam Bunuh Siswi SMA Penganiaya Rekannya
  5. Warga Temukan Mayat Diduga Korban Penganiayaan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan