Nonton Film 'Vina Sebelum 7 Hari' Picu Kesurupan, Beneran enggak Sih?
Sabtu, 25 Mei 2024 -
MERAHPUTIH.COM - FILM Vina Sebelum 7 Hari memicu kehebohan. Sejak Vina Sebelum 7 Hari rilis pertama kali di bioskop pada 8 Mei, Film Indonesia menempatkannya di urutan kedua terlaris di Indonesia dengan jumlah penonton 5 juta, tepat di bawah film Agak Laen.
Menariknya, selama pemutaran Vina Sebelum 7 Hari di bioskop seluruh Indonesia, ada kejadian penontonnya yang mengalami kesurupan. Video kesurupan diunggah di X ( dulunya Twitter) akun @memomedsos. Video itu viral, mengundang beragam komentar warganet, salah satunya mencuat dugaan itu bukanlah keseurupan, melainkan skizofrenia.
Dalam studi medis International Classification of Diseases ke-11 (ICD 11), kesurupan disebut dengan istilah medis possesion trance disorder. Pengidapnya mengalami perubahan kesadaran dan terjadi perubahan kepemilikan identitas eksternal. Akibatnya, perilaku pengidapnya dipengaruhi hal eksternal.
Selain itu, kesurupan juga dikenal dengan diagnostic and statistical manual of mental disorder V (DSM V). Kesurupan dikategorikan sebagai other specified dissociative disorder.
Sementara itu, seperti dilansir Siloamhospital.com, skizofrenia adalah gangguan mental yang menyebabkan individu mengalami halusinasi, delusi, dan perubahan perilaku. Kondisi itu dapat memengaruhi pola pikir dan tindakan pengidapnya. Dampaknya, gangguan ini mengurangi kemampuan penderita berinteraksi dengan orang sekitar.
Hal itu bisa dijelaskan dengan pendekatan medis yakni kesehatan mental. Pengetahuan masyarakat Indonesia yang terbatas ihwal kesehatan mental membuat gejala-gejala gangguan jiwa dielaborasi dengan gangguan mistis, misalnya kesurupan.
Jurnal Arrabona Membedakan Penyakit Jiwa dan Gangguan Setan Dalam Pelayanan menyebut studi kasus bahwa orang yang diduga kesurupan sebenarnya dijustifikasi akibat dari perilaku abnormalnya.
Kesurupan sebagai bagian dari Skizofrenia dijelaskan dari gejala yang ditimbulkannya. Orang kesurupan menunjukan gejala histeria dan delusi. Jurnal yang sama juga menyebut bahwa membedakan seseorang yang terkena gangguan mental dan kesurupan ialah dari konsep dirinya.
Seseorang yang memiliki gangguan jiwa disebut beranggapan dirinya besar dan terdesak untuk berkhayal. Ia memproyeksikan tindakan dirinya sebagai sosok pahlawan, di sisi lain juga merasa ada yang ingin mencelakakannya. Konsep dirinya juga sensitif, penuh curiga dan self esteem yang rendah sehingga ketika diajak bicara merasa diejek dan dijebak.(tka)