Social Bubbles, Cara Nongkrong Aman di Tengah Pandemi

Senin, 15 Juni 2020 - annehs

SETELAH melakukan social distancing dan self-quarantine, manusia sebagai makhluk sosial pastinya merasakan haus akan interaksi dengan sesama. Apalagi sudah hampir tiga bulan kita melakukan prosedur kesehatan COVID-19 tersebut.

Hal ini tentu wajar. Selama ini biasanya kita menghadiri acara wisuda, pesta ulang tahun, bahkan melepas rindu dengan keluarga dan teman-teman secara virtual. Tentunya berinteraksi langsung menjadi hal paling ditunggu-tunggu.

Social Bubbles bisa kamu terapkan di tongkronganmu!  (Foto: pixabay/squirrel_photos)
Social Bubbles bisa kamu terapkan di tongkronganmu! (Foto: pixabay/squirrel_photos)

Meski begitu, saat ini aktivitas sehari-hari sudah mulai berjalan seperti biasa. Walau virus Corona belum 100% hilang di dunia, mengurung diri di rumah selamanya memang mampu melumpuhkan perekonomian serta membuat manusia tidak bisa bertahan hidup. Kembali menjalankan aktivitas sehari-hari pun memicu pro dan kontra dari berbagai pihak.

Baca juga:

'Epic Comeback', Yuk Tampil Beda Dengan 3 Inspirasi Warna Rambut yang Lagi In Banget

Kini kita mengenal istilah yang disebut new normal. New normal merupakan hal-hal baru yang kini dianggap normal di tengah pandemi, contohnya selalu menggunakan masker atau pelindung wajah, menggunakan sarung tangan, menghindari bersentuhan dengan orang lain, menjaga jarak, serta rajin menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan.

Adaptasi new normal yang dilakukan ini memang sangat berisiko dan mengkhawatirkan, mengingat vaksin COVID-19 belum ditemukan.

Meski begitu, kehidupan terus berjalan dan kita memang harus #EnggakCengeng. Kita harus kembali sekolah, kuliah, bekerja, termasuk hang out bersama teman-teman.

Lantas bagaimana cara bersenang-senang sambil tetap terlindungi dari virus Corona?

Tetap terapkan protokol kesehatan saat nongkrong ya! (Foto: pixabay/free-photos)
Tetap terapkan protokol kesehatan saat nongkrong ya! (Foto: pixabay/free-photos)

Dilansir dari Healthline, Dr. Nancy Gin asal California mengatakan bahwa kita sudah terbiasa untuk hidup sesuai dengan ketentuan new normal selama karantina tiga bulan. Dengan begitu kita jadi terbiasa dengan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, dan cuci tangan.

Namun, ada beberapa hal yang harus dilakukan, salah satunya adalah menghindari orang-orang yang rentan seperti orang yang lebih tua atau yang sedang sakit. Ini bertujuan untuk mencegah diri sendiri dari COVID-19 sekaligus tidak menjadi carrier bagi mereka.

Baca juga:

Sekolah Ini Memberikan Layanan Pre-School dan TK Secara Online

Di Alameda County, California Selatan, orang-orang kini diperbolehkan untuk menciptakan social bubble. Menurut pihak berwenang setempat, social bubble merupakan grup yang terdiri dari maksimal 12 orang. Kumpulan orang ini tidak diperbolehkan untuk bersosialisasi dengan orang lain untuk tiga minggu ke depan. Pertemuan grup juga harus dilakukan di luar rumah seperti taman atau halaman belakang.

Social bubble memiliki banyak manfaat. Selain mampu memperkecil risiko terinfeksi COVID-19, perkumpulan yang itu-itu saja juga bisa lebih cepat mendeteksi siapa carrier yang membuat orang terinfeksi.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19, coba deh terapkan social bubble bersama teman-teman tongkronganmu. Yuk seleksi 11 teman untuk diajak membuat social bubble. (shn)

Baca juga:

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan