Museum Perjoangan yang Diperjuangkan Kurator

Kamis, 18 Februari 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Budaya - Bagi masyarakat Kota Bogor, tentu tidak akan asing mendengar nama Museum Perjoangan. Museum yang dikembangkan sejak tahun 2009 itu, berada persis di depan sebuah pertokoan besar dan dikelilingi oleh beberapa pedagang kaki lima. Meski memiliki bangunan yang sudah kurang layak, Ma'ruf sang kurator museum tetap berusaha memperjuangkan nasib situs tersebut.

"Meskipun museum di sini terlihat acak-acakan. Alhamdulillah ada saja pemasukan yang ada. Saya di sini hanya sebagai pelaksana dan pengelola saja," ucap Ma'ruf dengan nada lirih kepada merahputih.com di Museum Perjoangan, Jalan Merdeka, Bogor, Rabu (17/2).

http://server8.merahpoetih.com/gallery/public/2016/02/18/Y7xP5THEqz1455774258.jpg

Berdasarkan pengakuan Ma'ruf, situs yang memiliki dua lantai itu seringkali didatangi oleh beberapa mahasiswa dari Bogor dan juga Depok guna melakukan penelitian. Selain daripada itu, kunjungan anak-anak sekolah yang membeli tiket masuk memberikan sedikit napas bagi kelangsungan museum.

"Alhamdulillah dengan keadaan yang ala kadarnya ini, masih ada yang mau berkunjung. Kami masih bisa berjalan, salah satu pemasukan dari tiket masuk. Selain itu, di sini saya juga membuka pengajaran. Belajarnya di lantai dua," jelas dia.

http://server3.merahpoetih.com/gallery/public/2016/02/18/YOuxytfmG61455774258.jpg

Mengadakan pengajaran di dalam museum, terang Ma'ruf, sengaja dilakukan guna menutupi segala kebutuhan museum dan para penjaganya. Bahkan, dari lima orang yang bertugas di sana, saat ini hanya tersisa dua saja. "Kalau tidak begini, dari mana lagi tambahan untuk mengurus koleksi museum? Saya tidak tahu betul apa pemerintah memberikan dana. Yang jelas, saya sendiri tidak pernah mendapatkan sedikit pun uang dari pemerintah," terang Ma'ruf.

Berada di tengah kondisi yang memprihatinkan, Ma'ruf juga tidak pernah berhenti berharap agar ke depannya kondisi museum menjadi lebih baik. Kemudian, antara kurator, pemimpin museum, dan pemerintah mau terbuka dalam urusan keuangan.

"Menjadi lebih baik. Tempat ini kan memiliki 500-an koleksi benda bersejarah. Kalau tidak dirawat, durhakalah kita semua," harapnya. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Ironis, Beginilah Keadaan Museum Perjoangan
  2. Melacak Jejak Sejarah TNI di Museum PETA Bogor
  3. Berlibur Sambil Belajar Sejarah di Museum Arsip
  4. Ada Fosil Kuda Nil di Museum Nasional
  5. Menembus Lorong Waktu di Museum Nasional

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan