Muhammadiyah Desak Jokowi dan Prabowo Antisipasi 'Serangan' Pekerja Asing yang Ancam Indonesia

Rabu, 10 April 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas berharap agar pemaparan program capres dan cawapres diperluas. Tak hanya membahas kondisi dalam negeri melainkan soal potensi ancaman asing yang bisa menggerogoti sendi-sendi ekonomi Indonesia.

Menurut Anwar, ada kecemasan dan kegelisahan menyeruak dalam kehidupan sebagai bangsa yaitu berupa ancaman dari kehadiran investasi asing yang dirasa tidak berpihak kepada kepentingan bangsa.

"Ini jelas sangat menyakiti dan akan sangat merugikan bangsa dan negara kita apalagi di saat angka pengangguran dan kemiskinan di negeri ini masih cukup tinggi," kata Anwar kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (10/4).

Anwar melanjutkan presiden terpilih nantinya untuk berani mengkritisi masalah ini dan merenegosiasi ulang semua kontrak investasi yang ada tak menguntungkan rakyat dan bangsa.

"Bila mereka tidak mau maka pemerintah harus berani mengambil tindakan tegas," imbuh Anwar.

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas

Sekjen MUI ini menilai, Indonesia adalah bangsa dan negara yang berdaulat. Oleh karena itu setiap orang yang tinggal dan berusaha di negeri ini harus tunduk dan patuh kepada aturan dan kepentingan sebagai bangsa.

"Bila mereka tidak mau silahkan mereka angkat kaki dari tanah indonesia ini karena kita tidak mau di negara ini ada negara dalam negara. Dan kita tidak mau ada parasit yang tumbuh dan berkembang di negeri ini yang akan mengakibatkan bangsa dan negara ini pada waktunya akan menjadi layu dan terkula," sebut Anwar.

Oleh karena itu Anwar mendesak pemerintah untuk turun tangan dan mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan membangkang.

"Kalau tidak tentu rakyat akan mencari jalannya sendiri. Dan kita jelas tidak mau hal itu terjadi," pungkas Anwar. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan